Sudah Siapkan Dana Pensiun? Tema dari topik pilihan Kompasiana ini sangat bermanfaat bagi kita untuk mulai berstrategi tentang kesiapan kita dalam menghadapi masa pensiun
Usia pensiun di Indonesia maksimal adalah 65 tahun. Dan sekarang ini usia pensiun berada di usia 57 tahun. Awalnya untuk bisa menerima manfaat pensiun adalah di usia 56 tahun. Namun karena berbagai faktor ekonomi dan segala macam tuntutan hidup, maka setiap tiga tahun akan ditambah satu tahun sebagai usia pensiun.
Semua itu diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2015 Pasal 15 tentang Penyelengaraan Program Jaminan Pensiun. Jadi di tahun 2022 ini, batas usia pensiun di Indonesia adalah 58 tahun.
Nah sudah siapkah kita mempersiapkan diri untuk pensiun di sekitar usia yang disebutkan sebelumnya?
Kita tahu bahwa ketika kita masuk di usia pensiun maka dana untuk pensiun menjadi prioritas. Di samping dana, ada juga beberapa hal yang harus dipersiapkan yaitu kesehatan, sumber pendapatan di masa pensiun dan hal apa yang bisa kita lakukan sejak memasuki masa pensiun.
Yuk kita bahas apakah langkah-langkah yang harus ditempuh agar pensiun kita berjalan nyaman dan cukup menyenangkan.
Di Indonesia, bagi para PNS ada program iuran yang berupa 4,75 persen dari penghasilan sebulan (gaji pokok ditambah tunjangan keluarga).
Sedangkan bagi penulis yang berdomisili di AS, para pekerja yang membayar pajak penghasilan akan dipotong dalam jumlah tertentu. Ini tergantung di mana kita bekerja. Perusahaan umumnya akan menawarkan retirement savings.
Para pekerja akan sign up untuk Retirement Savings Plan yang ditawarkan oleh perusahaan di mana mereka bekerja.
Dan dana tersebut diambil dari gaji bulanan. Program ini cukup simpel, hanya cukup dipotong dan jika masuk di masa pensiun maka dana tersebut bisa diklaim.
Dari hal di atas, nampaknya sangat mudah. Tetapi bagaimana jika kita bukan PNS dan hanya bekerja di perusahaan swasta?
Dari pengalaman penulis di AS, mungkin saja di Indonesia ada juga program Retirement Savings untuk pegawai perusahaan swasta. Cobalah tanya perusahaan di mana Anda bekerja, siapa tahu ada program semacam itu.
Lalu bagaimana jika di perusahaan swasta tersebut tidak ada program untuk masa pensiun untuk pegawai?
Di sinilah kita harus pandai dalam menabung dana sedini mungkin secara manual.
Ini sama dengan halnya ketika kita membuka dan menjalankan bisnis di manapun berada.
Penulis saat ini sedang menjalankan bisnis sendiri atau mandiri. Memiliki visi dan misi untuk mempersiapkan dana sebagai jaminan masa pensiun.
Penulis menyisihkan pendapatan beberapa ratus dolar setiap bulan sebagai tabungan pensiun. Ini harus dilakukan secara konsisten. Semakin dimulai sejak dini akan lebih baik. Â Dan harus disesuaikan dengan penghasilan dan pengeluaran.
Dengan membuka akun Retirement Savings di bank akan sangat membantu agar kita konsisten menabung minimal setiap bulan sebagai bekal pensiun.
Dari sini semoga kita mempunyai visioner yang sudah terencana dengan baik. Perlu kerelaan juga untuk melakukannya karena memang akan bermanfaat sebagai dana pensiun.
Lalu apakah bisa di usia pensiun kita masih bisa berpenghasilan? Sangat bisa sekali.
Yaitu dengan membuka deposito berjangka. Dari sebagian besar dana pensiun kita tabung di sana. Pilih bunganya cukup besar. Bandingkan pada beberapa bank yang menawarkan tingkat bunga yang cukup bervariasi.
Itulah jenis investasi yang aman karena sudah terjamin akan menghasilkan bunga dari bank. Inilah yang dilakukan ayah saya sendiri dan dana pensiunnya cukup aman sampai sekarang.
Sebagian dana pensiun bisa juga diinvestasikan dalam bentuk bisnis kecil-kecilan sepeti membuka mini shop. Ini untuk meminimalkan resiko dan agar hidup tetap tidak terbebankan.
Coba saja bayangkan jika kita mulai bisnis dalam skala besar di masa pensiun. Alih-alih merasa bahagia, kita malah akan bekerja keras lagi dan selalu was-was dengan resiko kegagalan.
Penulis sebenarnya ada ide bagi mereka yang ingin pensiun. Agar tetap ingin berpenghasilan dan masih bisa menikmati usia pensiun.
Yaitu dengan melanjutkan hobi yang membawa manfaat bagi diri sendiri, pihak lainnya, dan menghasilkan uang.
Contohnya adalah berkebun. Jika Anda hobi berkebun, maka Anda bisa menjual hasil kebun sendiri. Ini akanlah sangat menyenangkan dan sekalian bisa menghasilkan uang.
Contoh lainnya adalah mengajar. Jika Anda senang mengajar, maka bisa mulai menerima siswa dan dapat dilakukan di rumah sendiri.
Nah Sobat Kompasiana, penulis berharap agar kita semua bisa menerapkan pandangan visioner yang jelas dan terencana.
Dimulai sedini mungkin. Dengan menyisihkan sebagian dana untuk pensiun setidaknya 5 persen sampai 20 persen bahkan lebih dari gaji pokok atau pendapatan bulanan.
Lalu agar bisa tetap berpenghasilan dan menikmati masa pensiun dengan cara yang menyenangkan dan bermanfaat.
Jangan lupa untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Karena tanpa kesehatan fisik dan mental yang baik, maka kita akan sulit menikmati masa pensiun yang sudah kita idam-idamkan selama ini.
Selalu bersyukur dan berterima kasih. Hal ini sangat penting agar kita bisa merasa tentram ketika memasuki masa pensiun.
****
Penulis: Willi Andy untuk Kompasiana.
Agustus 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H