Pada tahun-tahun pertama saya berada di Amerika, saya mempunyai pengalaman dalam hal membeli mobil bekas. Mobil bekas itu adalah Honda Accord 1989. Saya beli mobil itu di tahun 2002/2003.
Sebelum saya memiliki mobil sendiri, saya selalu naik bus dan kereta subway. Saya ingat sekali momen tersebut. Di mana saya harus sampai lebih awal sebelum bus dan kereta subway tiba di stop point dan terminal. Jika terlewatkan, maka saya harus menunggu lebih lama lagi.
Dan lamanya bus tiba bisa setiap 15 menit dan sering lebih lama dari itu. Sedangkan untuk kereta subway, bisa setiap 20 menit sampai 30 menit lamanya antara satu kereta dengan kereta selanjutnya. Â
Belum lagi ketika jam berangkat dan pulang kantor yang kami sebut sebagai rush hour, bus dan kereta subway bisa penuh sesak. Tidak ada kursi yang kosong. Harus berdiri dengan memegang tiang atau tali gantungan agar kita tidak jatuh ke bawah akibat daya gerakan bus dan kereta.
Yang saya tidak suka dengan angkutan umum adalah lamanya waktu yang dikonsumsi, bisa memakan waktu yang sangat lama untuk sampai ke tujuan, belum lagi untuk pulang ke rumah.
Saya menggunakan angkutan umum sekitar tiga tahun lamanya. Setelah itu, saya mantapkan diri untuk membeli mobil, setidaknya mobil bekas yang layak pakai.
Saat itulah saya mencari mobil bekas dengan bermodal $2,500 uang tunai. Harga itu adalah harga yang sesuai dengan budget saya saat itu.
Saya mencari mobil bekas dengan bertanya ke komunitas orang Indonesia yang berada di sekitar Atlanta, Georgia di mana saya tinggal.
Ada mobil 1991 yang saya sudah lupa nama model dan mereknya. Yang saya ingat mobil itu memiliki dua pintu saja dan lampu depannya bisa masuk dan keluar jika dinyalakan. Penjualnya adalah privat, bukan dealer dan dia menjualnya dengan harga $2,500.
Bagi saya mobil itu masih agak mahal karena sudah tua yaitu tahun 1991. Lalu saya mencari lagi yang lainnya. Dan saya menemukan mobil Honda Accord 1989 dari teman orang Indonesia.