Selamat pagi, siang dan sore sahabat Kners yang saya hormati.
Melalui artikel reportase ini saya ingin membawa para pemirsa untuk mengikuti sedikit wawancara antara saya dan teman saya yang bekerja dalam hal menjaga seorang anak berkebutuhan khusus (ABK).
Hasil wawancara ini saya tulis dan tuangkan dalam sebuah bentuk kisah nyata dalam hal berinteraksi dengan ABK.
Di suatu acara pesta yang diselenggarakan bersama oleh teman-teman kerja di kantor, ada teman kami yang hadir yaitu Harry dan istrinya yang tidak ingin disebutkan namanya. Mereka membawa Michael seorang anak berkebutuhan khusus.
Micheal saat itu sudah beranjak remaja berusia sekitar 16 tahun. Michael adalah seorang anak dari sepasang suami istri yang lahir dan besar di California bernama Tom dan Linda. Mereka berasal dari keluarga yang sangat kaya. Ayah Michael, Tom mempunyai satu perusahaan keluarga yang sukses dan sudah go international.
Hanya saja Michael terlahir tidak sempurna. Dia mengalami kesulitan untuk berbicara, tidak bisa berdiri dan berjalan. Pertumbuhan jasmaninya tidak sempurna. Meskipun dia sudah masuk jenjang usia remaja, namun sifatnya masih kekanak-kanakan.
Di samping itu dia mengalami kesulitan untuk mendengar, tidak bisa mengikuti pelajaran secara umum dan khusus. Mosinya tidak stabil. Dan memiliki sifat autisme. Ketika dia berbicara, kata-katanya sulit ditangkap.
Istri Harry yang bekerja menjaga Michael bercerita bahwa Michael sangat disayang oleh Tom dan Linda terutama oleh ayahnya sendiri yaitu Tom.Â
Sejak Michael kecil, Tom mencoba menyekolahkan dia di sekolah khusus bagi para ABK. Namun dengan kepribadian dan kebutuhan yang sulit dipenuhi oleh pihak sekolah khusus, semuanya menolak Michael sejak dia masih kecil.
Tom tidak putus asa. Dia mencari guru pembimbing secara privat. Itupun tidak ada yang bertahan lama. Satu persatu pergi menyatakan ketidak-sanggupan dalam berinteraksi dengan Michael.