Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Kiat Efektif Ketika Mengasuh Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Rumah

26 Juli 2022   04:43 Diperbarui: 28 Juli 2022   04:30 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat pagi, siang dan sore sahabat Kners yang saya hormati.

Melalui artikel reportase ini saya ingin membawa para pemirsa untuk mengikuti sedikit wawancara antara saya dan teman saya yang bekerja dalam hal menjaga seorang anak berkebutuhan khusus (ABK).

Hasil wawancara ini saya tulis dan tuangkan dalam sebuah bentuk kisah nyata dalam hal berinteraksi dengan ABK.

Di suatu acara pesta yang diselenggarakan bersama oleh teman-teman kerja di kantor, ada teman kami yang hadir yaitu Harry dan istrinya yang tidak ingin disebutkan namanya. Mereka membawa Michael seorang anak berkebutuhan khusus.

Micheal saat itu sudah beranjak remaja berusia sekitar 16 tahun. Michael adalah seorang anak dari sepasang suami istri yang lahir dan besar di California bernama Tom dan Linda. Mereka berasal dari keluarga yang sangat kaya. Ayah Michael, Tom mempunyai satu perusahaan keluarga yang sukses dan sudah go international.

Hanya saja Michael terlahir tidak sempurna. Dia mengalami kesulitan untuk berbicara, tidak bisa berdiri dan berjalan. Pertumbuhan jasmaninya tidak sempurna. Meskipun dia sudah masuk jenjang usia remaja, namun sifatnya masih kekanak-kanakan.

Di samping itu dia mengalami kesulitan untuk mendengar, tidak bisa mengikuti pelajaran secara umum dan khusus. Mosinya tidak stabil. Dan memiliki sifat autisme. Ketika dia berbicara, kata-katanya sulit ditangkap.

Istri Harry yang bekerja menjaga Michael bercerita bahwa Michael sangat disayang oleh Tom dan Linda terutama oleh ayahnya sendiri yaitu Tom. 

Sejak Michael kecil, Tom mencoba menyekolahkan dia di sekolah khusus bagi para ABK. Namun dengan kepribadian dan kebutuhan yang sulit dipenuhi oleh pihak sekolah khusus, semuanya menolak Michael sejak dia masih kecil.

Tom tidak putus asa. Dia mencari guru pembimbing secara privat. Itupun tidak ada yang bertahan lama. Satu persatu pergi menyatakan ketidak-sanggupan dalam berinteraksi dengan Michael.

Hingga suatu saat, berita Michael ini tersebar sampai pada komunitas Indonesia di California.

Istri Harry yang pada saat itu sedang mencari suatu pekerjaan mendengar kabar baik bahwa ada satu pihak keluarga yang memerlukan bantuannya untuk merawat anak berkebutuhan khusus.

Sebelum lowongan pekerjaan itu sampai di telinga istri Harry, beliau pada saat itu sedang dalam masa kritis self-esteem.

Beliau mengalami luka bakar di wajahnya. Luka itu terjadi pada saat dia masih di Indonesia. Dia diserang oleh seorang wanita yang sempat cemburu terhadap dirinya. Dia mengalami cacat dan kerusakan setengah dari wajahnya ketika disiram oleh air keras. Alasan inilah yang membuatnya tidak ingin bekerja di mana dia harus bertemu banyak orang.

Momen ini pas dan membuat dirinya mencari pekerjaan untuk mengasuh Michael. Dia lalu bertemu Tom, Linda dan Michael sendiri. Setelah melalui interviu singkat akhirnya istri Harry diterima oleh mereka.

Harry yang bekerja di satu perusahaan dengan saya bercerita bahwa dia sangat mendukung istrinya untuk menjaga Micheal kecil. Michael kecil yang sulit diatur dan sulit diajak berkomunikasi dianggap anak kandung oleh Harry dan istrinya.

Sedikit latar belakang yang membuat Harry dan istrinya sangat sayang pada Michael adalah gagalnya mereka untuk memperoleh anak kandung sendiri.

Istri Harry sudah pernah mengalami keguguran. Hal ini sangat memukul jiwa dan raga mereka apalagi istri Harry. Sudah ada janin yang sangat diharapkan kehadirannya di tengah-tengah mereka tetapi saat janin berusia beberapa bulan, dia mengalami perkembangan yang signifikan. Dan harus berakhir gugur dalam kandungan.

Lalu usia mereka sudah melewati usia 35 tahun, ini yang membuat mereka menyerah. Di sini lah saat menjaga Micheal membuat mereka ceria. Meskipun Michael tidak sempurna dalam hal fisik dan mental, tetap saja dia diperlakukan seperti anak kandung sendiri.

Saya dan teman-teman menyaksikan bagaimana mereka benar-benar menganggap Michael sebagai anak sendiri ketika bersama mereka bertiga di mana saja.

Michael yang saat itu berusia remaja masih duduk di kursi roda. Sesekali dia mengajak kami berbicara. Meskipun tidak jelas terdengar oleh kami tetapi Harry dan istrinya dapat mengerti apa yang dibicarakan oleh Micheal.

Micheal harus memakai diaper khusus untuk orang dewasa. Jadi kalau pergi ke luar seperti ke taman seperti saat ini, dia harus memakai diaper.

Saat itu kami melihat Harry dan istrinya mengganti diaper Micheal, tentunya kami membantu mereka dengan menutupi kegiatan itu dengan handuk dan selimut di sekeliling mereka.

Istri Harry bercerita banyak tentang suka dan duka ketika berinteraksi dengan Michael. Dan kalau dihitung-hitung malah lebih banyak dukanya dibandingkan sukanya. Namun karena rasa kasih sayang terhadap Micheal yang besar membuat mereka untuk selalu menjaga Micheal.

Meskipun rumah Michael besar, mewah dan serba tersedia, namun Michael sering tidur di rumah Harry atas persetujuan Tom dan Linda. Harry dan istrinya juga menyambut kehadiran Michael dengan senang hati walaupun itu merupakan hal yang sangat melelahkan.

Sewaktu Michael masih kecil, istri Harry sanggup untuk merawat Michael sendirian tetapi sekarang Michael sudah beranjak dewasa dan besar. Maka dari itu Harry selalu membantu istrinya dalam hal mengurus Michael.

Sampai saat ini sejak mereka merawat Michael kecil sampai dewasa, sudah bertahun-tahun dilewati bersama. Kurang lebih 25 lebih lamanya.

Mereka memberi berbagai kiat dalam hal mengasuh ABK, beberapa hal tersebut adalah;

- Senantiasa menemani ABK karena pada umumnya mereka lebih menyukai kesendirian. Ajak mereka berinteraksi dengan kita. Sering berbicara dan tatap mata ketika kita mendengar dan berbicara dengan mereka. Anggap mereka sebagai seorang teman.

- Menerima mereka apa adanya. Jangan menolak kehadiran mereka. Perlakukan mereka sama seperti memperlakukan terhadap anak pada umumnya. Tentu saja dengan ekstra pengawasan.

- Selalu membimbing dan memberi motivasi, dukungan apalagi secara moril. Katakan kepada mereka bahwa mereka adalah unik dan istimewa. 

Karena pada dasarnya semua insan adalah istimewa. Hanya saja mereka memiliki kelebihan yang unik. Itu adalah hal yang wajar dan patut diterima dengan pikiran terbuka.

- Berusaha mengajarkan mereka agar mandiri. Katakan kepada mereka bahwa mereka sanggup melalukan segala sesuatu jika memang berniat. Dan jika mereka sudah berusaha dan tetap gagal, maka ajarkan mereka untuk mencari bantuan.

- Ajarkan mereka berbagai keterampilan meskipun awalnya mengalami kesulitan. Bangun rasa percaya diri pada mereka. Ini sangat penting agar mereka mampu menghadapi tantangan hidup dan tidak berakhir dengan putus asa.

- Latih mereka untuk mengendalikan mosi di dalam diri mereka. Ajarkan mereka untuk mencintai diri sendiri dan orang lain. 

Seringkali ABK akan mengalami berbagai macam emosional yang kurang baik seperti menyerang orang lain jika mereka merasa tidak nyaman. Inilah manfaat mengembangkan cinta kasih dan pengendalian diri.

- Sayangilah mereka seperti seorang ibu yang menyanyangi anak tunggalnya sendiri. Ditambah dengan kesabaran yang tanpa batas. Ini memang sulit sekali. Tetapi jika kita berusaha dengan keras maka ini menjadi hal yang sangat mungkin terjadi.

Itulah kiat-kiat yang disebut oleh mereka dalam menjaga dan berinteraksi dengan Micheal, seorang ABK dengan kondisi yang lebih buruk secara fisik daripada ABK lainnya.

Mereka juga menambahkan bahwa ada rasa syukur dan berterima kasih ketika merawat dan mengasuh Michael. Mereka yang tidak dikaruniai anak tetap menganggap Micheal sebagai anak sendiri. Itulah alasan kuat bahwa sampai sekarang mereka masih merawat dan mengasuh Michael.

***

Penulis: Willi Andy untuk Kompasiana.
Juli 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun