Jalan keluar tersebut cukup membawa dinamika perekonomian tetap berjalan dan berputar meskipun pada awalnya harus belajar dan menyesuaikan diri.
Dari sini banyak perusahaan start up atau rintisan yang bermunculan. Perusahaan tersebut banyak yang bergerak di dunia digital dan sebagian besar aktivitas harus dilakukan secara online.
Apa saja bisa dilakukan secara online seperti ketika berbelanja, berkunjung ke dokter atau ke tempat layanan seperti bank, pelatihan dan sekolah bahkan dalam hal kerohanian.
Inilah cikal bakal perekonomian Indonesia yang akan maju di dalam negeri maupun ke luar negeri.
Mereka yang masih di usia produktif bisa mengikuti berbagai macam kelas pelatihan dalam hal keterampilan dan pengetahuan. Ini merupakan cara agar bisa beradaptasi pada dunia digital yang serba online dan dinamis.
Di samping itu mereka harus belajar untuk hidup seimbang. Kehidupan seimbang adalah di mana seseorang mengetahui pendapatan dan pengeluaran. Dia menjalani kehidupan yang seimbang dengan tidak terlalu boros dan tidak terlalu berhemat.
Kehidupan seimbang seperti neraca timbangan yang di mana kedua timbangan berada di level yang sesuai dan tidak berat di sebelah, baca pengeluaran.Â
Di sinilah seorang bisa hidup dengan menjaga pengeluaran lebih sedikit daripada pemasukan. Atau pemasukan lebih besar daripada pengeluaran.
Pengeluaran yang besar adalah pola hidup yang terlalu boros seperti berfoya-foya, berjudi, ketagihan minuman keras dan obat-obatan terlarang.Â
Dan terpenting juga agar tidak berada di dalam pergaulan yang buruk.
Terakhir adalah untuk selalu bekerja keras dengan penuh semangat ibarat lebah-lebah madu yang sangat rajin mengumpulkan sari bunga setiap hari mulai dari pagi sampai petang.