Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pengalaman Lintas Alam Tanpa Biaya di California

15 Juni 2022   03:56 Diperbarui: 23 Juni 2022   00:15 2302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan dari atas bukit. Dokpri.

Hari itu adalah Minggu pagi di mana saya dan Johan berangkat untuk berolahraga lintas alam. Sedikit cerita tentang masa lalu. 

Kami mulai bersahabat sejak berada di Indonesia sejak masih di Sekolah Dasar. Terus lanjut sampai kami tamat di jenjang Sekolah Menengah Umum atau Atas (SMU/SMA). Setelah lulus di sekolah yang sama itulah kita tidak belajar bersama lagi.

Kemudian di tahun 2016 dia pindah ke Amerika Serikat (AS) dan tinggal di daerah East Coast tetapi masih hidup tidak menentu saat itu. Namun sekarang dia sudah mantap dan menetap di negara bagian Missouri.

Cukup jauh jarak di antara kami yaitu sekitar 1,847.5 miles atau 2973.26 km dari sana ke California. Jadi kami hanya bisa saling menelepon dan berbincang lewat aplikasi WhatsApp.

Karena hidup di AS selalu dipenuhi berbagai macam kesibukan, maka sangat sulit untuk bisa berlibur sampai berminggu-minggu. 

Di tahun 2022 inilah dia bisa mendapatkan liburan panjang untuk berkunjung ke California. Ini dikarenakan oleh situasi ekonomi AS yang lesu dan mengalami inflasi.

Dia sempat menginap dua malam di studio tempat saya tinggal. Dan tepatnya di hari Minggu pagi itulah saya mengajak dia untuk berolahraga di suatu taman milik Los Angeles county. Taman ini disebut Peter F Schabarum Regional County Park, Hacienda Heights, California.

https://www.triphobo.com/places/rowland-heights-united-states/peter-f--schabarum-regional-park
https://www.triphobo.com/places/rowland-heights-united-states/peter-f--schabarum-regional-park
Taman ini sangat besar dan luas. Berada di antara tengah kota dan di bukit. Di sana tersedia lahan dan lapangan yang sangat luas untuk sepak bola, tenis lapangan, bola basket, taman-taman kecil, tempat piknik, ruangan terbuka untuk berkumpul, tapak jalan untuk lintas alam dan tempat parkiran mobil yang cukup besar dan memadai.

Kami berangkat mengendarai mobil dan memarkirkan mobil di pinggir jalan tepat bersebelahan dengan taman. Hal tersebut untuk menghindari dikenakan biaya parkiran. Jarak cukup dekat dan hanya memerlukan 15 menit berkendaraan dari studio saya ke taman.

Kami mulai memasuki taman dengan berjalan kaki dan melewati lapangan sepak bola. Permukaan jalan agak terjal, jadi cukup menguras energi untuk berjalan. 

Saat masuk menapaki area lintas alam, ada papan peringatan yang memberitahu kita bahwa akan ada berbagai satwa liar seperti macan gunung, ular dan semacam anjing hutan di atas bukit.

Sepanjang kita berolahraga lintas alam, kita akan melewati banyak pohon kayu putih dan semacamnya yang besar dan tinggi. Sangat harum ketika kita berjalan di sekitar pohon-pohon tersebut. 

Daun pohon yang memiliki aroma seperti minyak kayu putih. Dokpri.
Daun pohon yang memiliki aroma seperti minyak kayu putih. Dokpri.

Setelah agak jauh dari taman dan masuk lebih dalam, jalan akan semakin terjal. Cukup melelahkan. 

Di sini kita bisa memakai tongkat untuk memudahkan kita melangkah. Juga sangat disarankan untuk membawa air minum dan memakai topi. Jangan lupa dengan sepatu, yang terbaik adalah sepatu untuk mendaki gunung.

Dari pertengahan bukit, kita sudah bisa melihat ke bawah. Ada beberapa pohon kaktus. Dan di sepanjang pinggir jalan ada banyak ilalang. Sangat indah terlihat ketika memasuki musim semi.

Pemandangan dari atas bukit. Dokpri.
Pemandangan dari atas bukit. Dokpri.

Ilalang yang berbunga di sepanjang jalan. Dokpri.
Ilalang yang berbunga di sepanjang jalan. Dokpri.

Semakin jauh, kita juga akan memasuki area yang lebih dalam dan teduh. Dari sini sinyal ponsel kita akan melemah. Lalu ada beberapa jembatan yang harus kita lalui pada saat itu.

Dan ketika kita keluar dari tempat yang rimbun oleh pepohonan besar dan rindang, kita akan melihat peternakan kuda. Ada beberapa tempat di mana kuda berlari dan tinggal. Ada juga lumbung, tempat di mana rumput sebagai makanan kuda disimpan.

Arena tempat kuda berlari. Dokpri.
Arena tempat kuda berlari. Dokpri.

Peternakan kuda. Dokpri.
Peternakan kuda. Dokpri.

Seekor kuda sedang makan. Dokpri.
Seekor kuda sedang makan. Dokpri.

Lumbung rumput untuk makanan kuda. Dokpri.
Lumbung rumput untuk makanan kuda. Dokpri.

Pohon kaktus yang umumnya tumbuh di iklim panas dan kering. Dokpri.
Pohon kaktus yang umumnya tumbuh di iklim panas dan kering. Dokpri.

Setelah kita melewati peternakan kuda, kita akan berjalan naik ke atas, di area ini sudah agak terbuka, tidak banyak pohon. Jadi kita berjalan dengan langit tepat di atas kita. Bisa cukup panas jika tidak ada awan di langit yang menghalangi sinar matahari.

Setelah kita mencapai puncak bukit, kita bisa melihat ke bawah. Melihat tebing, kota dan lalu lintas. Di titik inilah yang menjadi objek akhir para pejalan kaki. Mereka akan merasa puas dengan jerih payah ketika berjalan naik ke bukit. Beberapa orang mengabadikan momentum tersebut dengan berfoto ria.

Keseluruhan kegiatan lintas alam bisa memakan waktu sekitar 3-6 jam tergantung jalur mana yang kita jalani. Lumayan untuk berolahraga dan tidak harus keluar biaya sama sekali. Asik bukan?

***

Lintas alam adalah suatu olahraga yang sangat menyenangkan, menarik dan cukup untuk membakar kalori.

Sangat menyenangkan dan menarik karena selain kita berolahraga, kita juga bisa merasakan suasana alam, melihat pemandangan dan berada jauh dari kehidupan perkotaan yang dinamis.

Kita bisa melihat berbagai satwa seperti berbagai burung, kelinci dan tupai. Kadang akan ada binatang buas tetapi mereka umumnya tidak mengganggu manusia sepanjang kita berhati-hati.

Ketika kita berada di tengah alam, kita juga bisa melepaskan stres dan penat sewaktu berada di kota.

Mari kita lestarikan alam seperti taman nasional di mana kita bisa melakukan berbagai olahraga, berekreasi, piknik dan bahkan hanya bersantai bersama teman atau keluarga di sana.

Siapa bilang kalau olahraga dan hobi memerlukan biaya? Yuk kita hemat pengeluaran dan berolahraga di taman kesayangan kita. Dijamin kalau dompet, jasmani dan rohani akan sehat. Tunggu apa lagi....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun