Sampah plastik adalah sejenis sampah anorganik. Butuh waktu yang sangat lama agar sampah plastik dapat terurai.
Satu botol plastik saja membutuhkan 50-100 tahun untuk bisa terurai. Sedangkan batas usia rerata manusia saja hanya 75 tahun dibandingkan sampah plastik. Bisa dibayangkan bukan? Dan tahukah kita bahwa Indonesia masuk tiga besar penghasil sampah plastik di dunia?
Secara global, Indonesia tercatat sebagai penyumbang sampah terbesar dalam tiga besar. Tercatat lebih dari 600 juta ton sampah plastik yang dibuang ke laut setiap tahun. Data tersebut diambil dari newsecuritybeat, Nabila Shahab, "Indonesia is Facing Waste Emergency" tertanggal 11 Juni 2021.
Di antara semua sampah plastik, sampah jenis botol plastiklah yang menyumbang angka yang sangat tinggi yaitu 11.600 ton.
Dan ternyata hanya 10 persen yang berakhir di pusat daur ulang menurut borgenproject "Leaders Tackle Plastic Waste in Indonesia".
Persoalan sampah plastik tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara Amerika Serikat dan China juga mengalami hal yang serupa. Dan pastinya hampir semua negara maju dan berkembang juga mengalaminya.
Amerika Serikat sendiri menjadi produsen sampah plastik terbesar di dunia. Data yang diambil dari The Straight Times pada 2 Desember 2021 mengungkapkan bahwa AS menghasilkan 42 juta metrik ton sampah plastik atau dua kali lipat dari volume yang diproduksi oleh China di tahun 2016.
Bahkan AS juga menghasilkan sampah plastik per kapita paling banyak yakni 130 kilogram per orang dan hanya 21 persen yang berhasil didaur ulang.
Beberapa penelitian juga mendapatkan 5 sampai 13 juta ton sampah plastik berakhir ke lautan dunia per tahun. Dan ini sangat berbahaya bagi ikan, penyu, ubur-ubur, burung laut dan organisme lainnya yang hidup di dalam laut dan pesisir lautan.
AS telah lama menjalankan beberapa kebijaksanaan perihal sampah terutama adalah sampah plastik.