Pagi itu adalah hari Minggu di mana para orang tua saling berkumpul pada acara reuni. Saat itu, mereka masing-masing membawa anak-anak mereka di sebuah taman sebagai titik mereka bertemu.
Setelah mereka bertemu, langsung saja mereka bersapa dan bercerita. Mereka juga membiarkan anak-anak bermain satu sama lainnya.
Tidak lama ketika anak-anak bermain, terdengar suara anak kecil yang menangis keras. Dia adalah Alan, anak kecil berusia enam tahun. Dia senang mencari perhatian dari semua orang.
Alan menangis karena dia jatuh tersungkur pada saat bermain perosotan. Anak-anak lainnya merasa iba dan bertanya apakah dia baik-baik saja.
"Alan, kamu sakit? Yuk duduk dulu disana." seraya mereka menunjuk sebuah kursi dekat Alan terjatuh.
Alan hanya terus menangis dan makin lama makin keras. Lalu orang tua Alan menghampirinya. Dan bertanya.
"Alan, kamu tidak apa-apa? Kamu jatuh?" Sambil mengecek kepala, tangan dan kaki Alan dengan perasaan waswas.
Tetiba Alan tertawa keras dan mengejutkan teman-teman dan orang tuanya.
"Kalian tertipu! Hahaha. Saya hanya pura-pura, padahal saya tidak jatuh sungguhan!"
Orang tua Alan hanya bisa sedikit menggeleng kepala mereka. Apalagi anak-anak di sana merasa tertipu oleh becandaan Alan.