Mohon tunggu...
William Soumokil
William Soumokil Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Sosial | Interfaith Community

Anak Bangsa I Pecinta Kopi Hitam I Penikmat Film I Penyuka Buku I Tertarik pada Sejarah,Sastra dan Budaya I

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia Adalah Serigala Bagi Sesamanya (?)

12 September 2024   16:03 Diperbarui: 12 September 2024   16:05 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Thomas Hobbes seorang pemikir Inggris pada 1651 mengungkapkan sebuah adagium lewat tulisannya yang terkenal, Leviathan, Hommo Homini Lupus manusia adalah serigala bagi sesamanya. Pernyataan ini menjadi kritik sosial dan bernegara manusia mengorbankan sesamanya untuk kepentingannya sendiri. 

Menurut Hobbes manusia sejatinya adalah bukan makhluk sosial, mereka hanya memiliki kecenderungan untuk mempertahankan diri inilah yang disebutkannya sebagai Hommo Homini Lupus manusia adalah serigala bagi sesamanya. Rakyat yang menjadi takut akan menyerahkan hak-hak mereka kepada negara sebagai kekuatan absolut dan rakyat yang menjadi takut akan dapat mengendalikan diri mereka sendiri secara taat. 

Kekuasaan negara harus bersifat absolut dan patut dipatuhi, demikian mengendalikan serigala buas yang ada di dalam diri manusia. Ia berpandangan bahwa manusia adalah makhluk materi yang hanya berjuang pada kemampuannya yang paling primitif yaitu untuk mempertahankan diri.

Menggali nalar dari Hobbes dan mencoba untuk memasukkan adab manusia ke dalam alam politik pada akhirnya adalah sebuah paradoks. Manusia menjadi serigala bagi sesamanya pada akhirnya adalah sebuah natur dari manusia, meletakkan adab dalam berpolitik pada akhirnya adalah sebuah kemunafikan demikian menemukan adab manusia dalam perilaku politik adalah menemui jalan yang buntu.  Politik menjadi dunia yang bebas, dunia yang liar dimana adab tak mendapatkan tempat di dalamnya. Memanusiakan politik dan mempolitikkan manusia keduanya adalah dunia Hommo Homini Lupus yang menjadi serigala bagi sesamanya.

Jadi teringat seorang muda yang lahir dari ketuk palu hakim ada politik riang gembira, ah ... tentu saja gembira karena lahir dari sebuah ketukan palu godam.

Selamat memasuki Pesta Demokrasi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun