Mohon tunggu...
William Leonardi
William Leonardi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Desainer grafis dan wiraswasta

Pemerhati geopolitik yang berharap dunia berkembang ke arah yang damai dan makin hijau.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Wuling AirEV Masih Tepatkah Disebut Murah walau Jauh di Atas Kewajaran Harga OTR?

17 September 2022   16:55 Diperbarui: 17 September 2022   17:03 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: dokumen pribadi

Di bawah ini adalah tabel simulasi buatan saya sendiri untuk mencari perhitungan harga On The Road AirEV sesuai dengan 6 komponen-komponen pajak dan biaya di atas, lengkap dengan varian NJKB AirEV bulan Juli dan September. Dan saya juga berikan perbandingan skenario perhitungan harga OTR AirEV lewat aturan pajak kendaraan normal, LCGC dan BEV.

sumber: dokumen pribadi
sumber: dokumen pribadi

Penutup

1. Melihat kelakuan PT SGMW MI, saya terpaksa membatalkan pesanan AirEV saya dan meneruskan menggunakan Toyota polluter saya sambil berharap pabrikan Cina lain seperti BYD, Chery, Li Auto, Dong Feng, dan lain-lain akan juga membuka pabrik CKD di Indonesia dan semoga rekanan ATPM mereka memiliki nurani yang jauh lebih manusiawi dibandingkan PT SGMW MI. Saya harap PT SGMW MI tidak memotong uang muka saya. Dalam klausul disebutkan bila pembatalan bukan diakibatkan oleh melesetnya estimasi harga maka yang akan dikembalikan adalah separuh saja. Di sini argumentasi saya adalah walau harga masih dalam jangkauan estimasi tetapi sangat jauh di-mark-up dari nilai perhitunga OTR yang wajar. Saya ingin melihat sampai di mana nurani PT SGMW MI.

2. Kepada pemerintah, tunjukkan keseriusan bahwa kalian benar ingin mengurangi subsidi BBM. Bila ada sikutan sikutan dari pabrikan ATPM Jepang untuk menghambat adopsi BEV, tunjukkan ketegasan sikap pemerintah. Indonesia adalah negara kita bersama dan seyogyanya pemerintah mengerjakan apa yang terbaik untuk masa depan negara. Tindak ATPM yang bermain dengan fasilitas pembebasan pajak. Relaksasi itu adalah untuk memberi keringanan kepada rakyat pembeli.

3. Saya sejatinya tidak peduli dengan praktek mark-up semacam ini bila diberlakukan ke produk kendaraan ICE. 

Saya menulis ini karena bersinggungan dengan kepentingan saya. Saya melihat BEV sebagai solusi agar saya bisa lepas dari BBM bersubsidi dan sekaligus menuai keuntungan efisiensi / penghematan belanja energi jangka panjang. Bila ada bonus batin karena telah ikut berkontribusi membantu mengurangi polusi tentu akan lebih membanggakan. 

Saya telah menunggu 15 tahun untuk mengganti kendaraan saya. Seribu mobil ICE cantik silahkan diluncurkan, dan silahkan berlalu. Saya hanya ingin BEV. Tidak dinyana malah bertemu saudaranya Timor. Saya harus menunggu lebih lama lagi. Maaf kepada pemerintah karena saya masih harus melanjutkan mengkonsumsi BioSolar bersubsidi.

template-632596d408a8b56c494ca4c3.jpg
template-632596d408a8b56c494ca4c3.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun