Jadi, pertanyaan yang paling penting untuk dijawab adalah, apakah kamu seorang agen atau seorang konsultan. Karena perbedaan dalam menjelaskan kedua hal ini akan menentukan karakteristik dan branding yang akan kamu bangun.
 Tips #1 : Tentukan Karakter BrandingÂ
Branding selalu dimulai dari diri kita sendiri, karena kita sebagai pemilik bisnis atau seorang expert harus menentukan terlebih dahulu bagaimana kamu ingin dikenal oleh orang.
Permasalahan yang sering terjadi adalah kita sendiri tidak tahu kita ingin dikenal sebagai seorang yang seperti apa, dan akhirnya audience kita pun akan memberikan impresi yang sangat random terhadap siapa kita.
 Jika audience kita memberikan gambaran atau memiliki persepsi sendiri-sendiri terhadap siapa kita maka kita adalah yang bersalah terhadap brand kita yang kita bangun. Kenapa? Karena kita dari awalnya memang yang tidak pernah menentukan kita ingin menjadi brand yang seperti apa.
Jadi, untuk memulai prosesnya kamu harus memulai dengan mengetahu orang / karakter seperti apa yang ingin kamu tampilkan kepada audiencemu. Hal ini akan menentukan titik awal kamu memulai proses branding dan ini akan kamu bangun sampai akhir dan akan bertahan bertahun-tahun. Jadi, pastikan kamu suka dan nyaman dengan karakter dari brand yang kamu ingin bangun sebagai seorang agen asuransi.
 Tips #2 : Siapa Audiencemu Sebagai Agen Asuransi
Permasalahan terbesar dari tidak memulai dari tips #1 adalah ketidaktahuan siapa yang akan menjadi audiencemu. 100% agen asuransi yang pernah minta tolong branding dengan kami tidak pernah bisa menjelaskan dengan detail siapa orang yang mereka memang kejar. Semuanya hanya akan menjawab
- Ibu rumah tangga
- Pecinta keuangan
- Butuh asuransi
- Umur 20-60
Pokoknya kamu mengerti lah ya jawaban-jawabannya seperti apa dan kenapa dijawab seperti itu.
Salah satu alasannya adalah karena tidak ada guidelines yang tepat untuk branding agen asuransi mereka. Akhirnya menyasar semua orang dan kita semua tahu ketika kita mentargetkan semua orang, maka kita tidak sedang melakukan targeting.
Intinya, setelah mengetahui branding guidelines di #1 maka kita bisa mulai menentukan target audience kita. Contoh: Ibu Rumah Tangga Yang Baru Memiliki Anak, Umur 28 - 35 tinggal di Jakarta, dan kita bisa gali lebih dalam lagi psikografisnya. Contohnya seperti berikut ini:
- Apa mimpi terbesar dalam hidupnya?
- Apa goal dalam hidup ibu ini?
- Kenapa ibu ini tidak bisa menyelesaikan masalahnya?
- Hal apa yang ia butuhkan?
- Apa cita-cita terbesar dalam hidup ibu ini entah untuk anak, diri sendiri atau keluarganya