Mohon tunggu...
William Lukman Djaja
William Lukman Djaja Mohon Tunggu... Konsultan - Personal Branding

Membangun pebisnis mengembangkan bisnisnya melalui personal branding dan perencanaan asuransi. Ngebahas marketing dari sisi pop culture Free Konsultasi Personal Branding Untuk Pebisnis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggabungkan Kecerdasan Spasial dengan Belajar Bahasa Asing

3 Mei 2016   13:45 Diperbarui: 4 Mei 2016   10:48 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan dari kita mungkin tidak tahu bahwa setiap manusia memiliki berbagai macam kecerdasan, ada yang memiliki kecerdasan musikal, inter dan intrapersonal, dan banyak lainnya. Tapi salah satu yang mau kita bahas adalah kemampuan spasial. 

Apakah kemampuan spasial itu? kemampuan spasial ada kemampuan untuk menghubungkan persepsi ruang, dan tempat, dan biasanya orang ini pandai dalam pelajaran seni, bermain lego ataupun berpikir secara 3 dimensi. 

Tapi bagaimana kita menghubungkan kemampuan spasial dengan kemampuan belajar bahasa asing? Tentu ada banyak metode yang bisa digunakan untuk belajar bahasa asing, tetapi tidak semua metode cocok dengan kecerdasan orang-orang tertentu. Jika anda memaksakan seseorang yang memiliki kecerdasan musik dan menggunakan metode belajar untuk orang intrapersonal kepada orang tersebut, tentu saja belajar bahasa menjadi tidak se-efektif dibandingkan dengan seseorang yang belajar menggunakan metode yang tepat untuk dirinya sendiri. 

Jadi, metode yang tepat untuk seorang yang memiliki kemampuan spasial adalah dengan menghubungkan sebuah ruang, sebuah tempat dengan bahasa asing tersebut. 

Jika kita melihat gambar diatas, kita yang tidak memiliki kecerdasan spasial mungkin hanya akan melihat hal-hal yang biasa saja seperti di gambar. Tetapi tidak dengan yang memiliki kecerdasan spasial. Mereka mampu untuk melihat hal-hal yang mungkin kita tidak bisa lihat. 

Sehingga, mengasosiasikan gambar tersebut dengan bahasa asing adalah cara terbaik untuk mereka. Sebagai contoh bahasa Inggris, anda mungkin bisa mulai dengan menutup mata lalu membayangkan anda berjalan disana di Central Park (To walk), lalu melihat pepohonan (trees), lalu melihat orang berbaring (to lay down), lalu berjalan lagi melihat sebuah danau (lake), lalu melihat orang sedang membaca koran (newspaper), lalu tidak sengaja anda menabrak dengan orang yang sedang naik sepeda (bicycle), lalu anda membantunya (to help) kemudian, langit mulai gelap dan matahari mulai terbenam (sunset), dan pada akhirnya anda pulang kerumah (go home) tetapi sebelum pulang anda makan malam (dinner) di restoran (restaurant) sebelah Central Park. 

Dengan satu gambar ini kita bisa mengasosiasikan 10 kata baru. Dengan melakukan latihan seperti ini dalam satu bulan anda sudah mampu untuk mengakumulasi 300 kata dalam bahasa asing. Sedikit demi sedikit anda sudah tidak perlu menggunakan bahasa ibu untuk membantu anda mengasosiasikan cerita anda. 

Sehingga, proses belajar mengajar bahasa asing untuk seseorang yang memiliki kecerdasan spasial bisa menjadi lebih maksimal dibandingkan hanya dengan metode tradisional. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun