Mereka antara lain: Stephen, Anthony, Mariana, Fevi, Rita, Herry, dan Tan bersama istri. Setelah makan saya pergi ke pabrik coklat dan membeli beberapa coklat. Dan setelah itu saya pergi ke Sungai Wang salah satu mall di Malaysia. Disana kita harus pintar menawar. Di tempat itu aku melihat dompet montblanc, diberi harga 90 RM, aku menolaknnya. Tetapi sang pejual tetap menawari dengan harga yang semakin turun hingga 30 RM. Karena sudah emosi saya tidak jadi membelinya. Selain itu saya juga beli baju dan gantungan kunci. Lalu saya pergi ke Petronas Twin Tower lagi untuk naik ke Observation Deg.Â
Dari atas kita dapat melihat seluruh kota Kuala Lumpur dan sedikit terlihat Genting Highlands. Kemudian saya dinner di suatu tempat dan makannya itu Buffet. Saya makan sangat banyak disana karena macam makanannya banyak, mulai Chinese, Malaysia, Western dan banyak lagi. Saya kembali ke hotel. Tetapi kali ini saya tidak istirahat, aku, Stephen, dan Anthony pergi ke Suria KLCC. Kami melihat-lihat dan akhirnya aku menemukan sepatu basket murah. Tetapi saat itu aku hanya membawa sedikit uang, aku coba kartu debit tetapi selalu failed. Akhirnya saya pustuskan untuk booking sepatu itu dan kembali besok.
Dihari ketiga, adalah hari utama dari perjalanan ini. Seperti biasa diawali breakfast, dan langsung pergi ke Sepang Circuit. Kami disana dari pagi hingga sore. Untuk makan, disana sangat mahal-mahal. Saya disana makan nasi ayam senilai 20 RM, kebab 29RM dan minum Monster Energy 10 RM. Disana kita dapat merasakan aura yang agak berbeda. Suaranya sangatlah keras, tetapi dari segi melihatnya mendingan lihat di TV. Saat itu rombonganku di adakan kuis oleh Yuasa, kuisnya adalah menebak pemenang juara 1,2,3 dari moto GP. Aku menebak Dovizioso, Marquest, dan Dani Pedrosa.Â
Tetapi hasilnya Dovizioso, Lorenzo, dan Zarco. Karena tidak ada yang menang, akhirnya diambil yang terdekat, ada 8 orang dari 4 bus. Dibus saya, bus 4 ada 1 pemenang yaitu Stephen. Setelah itu kami dinner di PICC ballroom di Putra Jaya dan kami berfoto-foto. Setelah sampai hotel kami bagi tugas antara aku, Stephen, dan Anthony, karena Stephen harus mengambil undian agar mendapatkan salah satu dari 6 hadiah. Ternyata Stephen mendapat baju Ducati. Lalu kami pergi ke Suria KLCC lagi dan membeli sepatu itu. Setelah itu aku pun jalan pulang dan tidur.
Hari terakhirpun tiba. Setelah breakfast kami pergi ke Bandara Malaysia dan mengurusi semua hal sebelum pesawat take off. Aku di sana bersama Mariana dari Lampung. Setelah sampai Jakarta, kami semua berpisah dengan beragam kenangan manis. Tetapi perjalanku belum selesai, aku harus kembali ke Surabaya. Banyak terdapat masalah. Stephen sudah check in di Malaysia transit, tetapi Boarding passnya tidak ada. Terus saat mau Check in di Jakarta, katanya ticketnya belum OK. Kami ke bagian ticketing, mengurus semuanya. Setelah 2 jam tiketnya pun sudah selesai. Saat itu aku dalam keadaan sakit. Dan akhirnya saya kembali ke Mojokerto.
8-11 Desember 2017
Saya pergi ke Bali lagi karena ada lomba dan wisuda sempoa. Saat berangkat aku dan papaku di khawatirkan dengan jalan menuju bandara macat. Kami berangkat dari Mojokerto jam 3.46 tetapi sampai sana sudah mepet yaitu jam 18.25. Akhirnya aku bagi tugas. Papaku parker dan aku check in serta beli Carl's JR. Lalu kami naik pesawat Airasia X. Di pesawat kami bertemu juga dengan orang yang juga akan lomba di Bali. Sampai di Bali kami di jemput teman papaku, Yemima Mulyandari dan keluarga. Selain di jemput kami juga dipinjami sepeda motor serta dibelikan nasi babi guling. Lalu kami pergi ke Intansari hotel dan istirahat.
Hari kedua, saya ada lomba dan wisuda sempoa. Untuk lomba saya mendapatkan juara harapan. Dan dinner di ayam prambanan. Setelah itu kami pergi ke rumah Yemima, tetapi rumahnya kosong dan tidak dapat dihubungi. Ternyata mereka semua pergi ke gereja.
Hari ke tiga kami pergi ke gereja di Lembah Pujian. Lalu saat itu hujan deras sehingga aku makan ayam betutu di gereja. Setelah reda kami pergi ke hotel, kami pergi ke pusat belanja oleh-oleh di Erlangga. Dan pada malamnya kami makan babi guling lagi.Â
Hari keempat kami keliling kota Denpasar tapi hari itu hujan selalu turun. Kami putuskan untuk tidur di hotel. Lalu kami pergi ke Bandara dengan diantar temannya papaku. Kami check in dan menunggu. Kami naik pesawat Citilink. Saat itu Bandara Juanda cuacanya buruk sehingga pilot memutuskan untuk berputar-putar selam 30-45 menit karena jarak pandang hanya 1km. Â Setelah itu keadaan tidak semakin baik, jarak pandang hanyalah 500 m. Aku melihat kanan kiri dan semuanya gelap. Karena Juanda ditutup, pilot memutuskan untuk landing di Bandara Adi Sumarmo Solo. Aku terus berdoa dan berdoa. Ajaibnya, dalam 1-2 menit keadaan menjadi membaik 180 derajat. Jarak pandang menjadi 2 km. Dan kami turun di Surabaya.
Please like and commentÂ