Beberapa media televisi di Indonesia belakangan ini ramai memberitakan beberapa kasus korupsi yang melibatkan petinggi-petinggi negara dengan intensitas yang begitu tinggi . Bahkan terkadang beberapa kalangan pembaca berita mengemukakan pandangan subyektif mereka dalam penekanan kasus korupsi yang bahkan masih dalam ‘tahap’ penyelidikan . Berita tentang kasus korupsi selalu menjadi Headline , apalagi yang menyangkut pemerintahan yang sedang berjalan .
Perkembangan terbaru perihal kasus korupsi baru-baru ini adalah berita tentang keterlibatan beberapa petinggi Golkar dalam kasus suap MK yang menyeret nama Akil Mochtar sebagai tersangka. Petinggi partai Golkar yang di duga terlibat dalam kasus tersebut adalah bendahara umum partai Golkar Novan Setya dan sekjen Golkar Idrus Arham , setelah sebelumnya politisi Partai Golkar yang menjabat sebagai gubernur Banten Ratu Atut telah ditetapkan sebagai tersangka . Namunpemeriksaan atas keduanya yang dijadwalkan pada 30 desember tahun lalu seolah luput dari pemberitaan media . Pemberitaan tentang hal ini justru mencuat pada pertengahan Januari .
Kedekatan Akil dan Partai Golkar memang sempat tidak begitu diketahui oleh orang banyak , sebab sejak mencuatnya kasus suap MK pada oktober lalu nyaris tak ada pemberitaan yang memuat profil Akil yang pernah menjadi politisi partai Golkar . Pemberitaan yang lagi-lagi baru santer di beritakan pada awal 2014 atau hampir 4 bulan sejak penangkapan mantan ketua MK tersebut pada 2 Oktober 2013 lalu .
Sikap media Si One-One yang tidak menelusuri secara spesifik soal perkembangan kasus Akil yang juga menyeret beberapa nama politisi parpol ini teramat jauh berbeda dengan sikap peka ‘si one-one’ dalam memberitakan kasus korupsi lain yang melibatkan nama-nama diluar kader Golkar . Koalisi pemerintah ini seolah kebal pemberitaan negatif bahkan ketika Akil tertangkap , nama yang santer diberitakan terlibat hanya ‘Ratu Atut’ dan beberapa orang yang bukan dari kalangan Parpol padahal faktanya KPK telah menelusuri nama-nama yang terlibat dalam kasus Akil sejak desember lalu , ini dibuktikan dengan pemanggilan 2 petinggi Golkar sebagai saksi .
Kini pemberitaan tentang keterlibatan kedua orang tersebut lagi-lagi mulai ‘sepi pelanggan’ ,
Ada apa ya ??
Padahal seperti kita ketahui ‘si one-one’ paling sigap dalam menanggapi kasus korupsi , bahkan sekecil apapun . Seperti kasus Hambalang yang membuat ‘si One-One’ jadi investigator dadakan . Beberapa reporter atau pembawa acara pun terkadang menambah klu atas kasus-kasus korupsi yang melibatkan petinggi pemerintahan .
Apa penggeneralisasi media atas kondisi partai Demokrat akan sama pada partai Golkar ?
Kita tunggu saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H