Mohon tunggu...
Opiens
Opiens Mohon Tunggu... Lainnya - Opiens

Opiens

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kebakaran Hutan dan Lahan Bersama Segala Pernak Perniknya

20 September 2019   06:52 Diperbarui: 20 September 2019   09:39 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabut asap yang menyelimuti 2 kota besar di Indonesia yakni Pekanbaru dan Palangkaraya telah membuat banyak kerugian bagi masyarakat, pemerintah dan dunia. Entah sampai kapan kebakaran hutan di Indonesia bisa teratasi, rasanya hampir setiap tahun ada saja kejadian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Rasanya seperti kegiatan tahunan sampai-sampai saya anggap sepatutnya untuk bisa dimasukan kedalam APBN saja sekalian. 

Tidak tanggung-tanggung, biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah bisa mencapai  miliaran rupiah hanya untuk memadamkan api dan menormalkan keadaan di sekitar wilayah terdampak kebakaran. 

Belum lagi dampak lain dari kahutla seperti penerbangan yang tertunda, kesehatan masyarakat menurun, hubungan dengan negara tetangga yang merenggang, kerugian yang dialami oleh pihak pemilik tanah, sampai dengan kerugian bagi dunia karena kahutla telah menyumbang kontribusi untuk merusak bumi kita. 

Terlepas dari kerugian kahutla, saya akan membahas mengenai penyebab dari kahutla dan pernah-pernik yang menyelimuti kahutla berdasarkan sumber-sumber yang telah saya kumpulkan. Silahkan simak pendapat saya.

Kebakaran Hutan dan Lahan yang kemudian disingkat dengan kahutla merupakan kejadian yang pasti muncul tiap tahunnya di Indonesia terutama pada musim kemarau. Penyebab dari kahutla bukan hanya akibat panasnya musim kemarau yang menyebabkan daun kering bergesekan sehingga menimbulkan api yang kemudian membesar. 

Tapi hampir seluruhnya disebabkan oleh ulah manusia, bahkan menurut beberapa berita menunjukan angka senilai 99% meskipun kita juga tidak tahu kebenarannya. 

Ada beberapa hal yang harus kalian ketahui tentang penyebab kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia, hampir semuanya disebabkan karena kurangnya pendidikan dan kesadaran akan dampak yang ditimbulkan. Saya akan menyebutkan beberapa penyebabnya, antara lain :

1. Puntung rokok dibuang sembarangan.
2. Pembakaran secara sengaja untuk membuka lahan.
3. Pembakaran secara sengaja untuk menghasilkan pupuk dari abu tanaman saat musim hujan tiba.
4. Motif politik suatu kelompok.
5. Karena musim kemarau, daun-daun yang bergesekan menimbulkan panas yang berujung kebakaran.

Dari kelima hal diatas, 4 diantaranya disebabkan oleh perbuatan kita. Sehingga saya bisa menyimpulkan bahwa kurangnya kesadaran menjadi penyebab  utama dari munculnya kahutla terutama di daerah kalimantan. 

Meskipun sudah mengetahui dampak dari kahutla, namun tetap saja banyak orang-orang yang mengabaikan hal tersebut. Mungkin karena kurangnya pengetahuan yang lebih luas dari dampak yang ditimbulkan kahutla, terbutakan oleh pundi uang dan jabatan juga bisa saja menutup mata, pikiran dan pintu hati mereka para oknum yang bersinergi menjadi penyebab kahutla.

Terlepas dari pendapat saya diatas, saya punya harapan kelak kedepannya untuk setiap stakeholder bisa saling mencegah terjadinya kahutla kedepannya. 

Mulai dari pemerintah yang mempertegas hukuman dan meningkatkan pengawasan, sampai masyarakat sekitar yang lebih aware akan kejadian kahutla kedepannya. 

Memang tidak ada solusi pasti untuk mengatasi munculnya kahutla kedepannya, semua hanya soal kesadaran manusia yang masih diberikan kesempatan untuk bisa berpikir. Tapi juga dampak dari kahutla tidak bisa ditoleransi jika terus dibiarkan terjadi terus menerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun