Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Asnawi Mangkualam yang Semakin Bersinar di Perantauan

21 September 2024   11:05 Diperbarui: 21 September 2024   14:02 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asnawi dalam sebuat match bersama Jeonnam Dragons. Sumber Gambar: bolasport.com

Laga kasta kedua Liga Champions Asia antara Persib Bandung melawan Port FC menyimpan banyak cerita-cerita yang menarik di dalamnya. Namun, satu nama yang benar-benar menjadi sorotan adalah Asnawi Mangkualam.

Mantan pemain PSM Makassar itu tampil gemilang selama 90 menit penuh bersama dengan Port FC di laga kemarin kendati tidak dipasang di posisi aslinya, yakni bek kanan. Ia justru di pasang sebagai gelandang dalam formasi 3-5-1-1 bersama dengan Tanaboon Kesarat dan Sittha Boonlha.

Statistik-nya pun juga lumayan impresif. Ia berhasil mencatatkan akurasi umpan mencapai 92 persen, 60 persen dribble sukses, dan memenangkan 61 persen duel kunci yang dilakukannya.

Selain itu, Asnawi juga berhasil membuat 2 kesempatan dan 3 umpan kunci ke area sepertiga akhir yang salah satunya hampir membuat Port FC unggul di menit ke-26 jikalau tandukan dari rekan setimnya tidak membentur tiang gawang Persib yang dikawal oleh Kevin Ray Mendoza.

Rating akhir 7,9 berhasil didapatkannya yang merupakan tertinggi kedua di pertandingan itu setelah rekan setimnya, Kevin Deeromram.

Kegemilangan yang Asnawi tunjukan saat ini merupakan buah dari proses panjang dan tempaan terus menerus yang ia lewati di dalam karier-nya.

Boleh dibilang, Asnawi mungkin adalah segelintir pemain abroad lokal Indonesia yang saat ini konsisten dalam hal menit bermain dan juga dari segi performa yang terus menerus menunjukan grafik peningkatan.

Hal yang tentunya berbanding terbalik dengan beberapa pemain seperti Marselino Ferdinan dan Pratama Arhan yang hingga saat ini masih sangat kekurangan menit bermain di klub mereka masing-masing yang juga tentunya akan mempengaruhi tingkat performa mereka. 

Asnawi Mangkualam bersama Pelatih Port FC. Sumber Gambar: football5star.com
Asnawi Mangkualam bersama Pelatih Port FC. Sumber Gambar: football5star.com

Berkarier abroad memang tidak dapat dipungkiri menjadi hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Ada banyak sekali variabel-variabel pendukung yang mempengaruhi baik atau buruknya performa pemain di luar negeri.

Salah satu yang utamanya adalah adaptasi bahasa di negara tempat sang pemain berkarier. Tentunya, hal ini kadang menjadi momok yang menakutkan bagi para pemain yang akan mengawali karier abroad mereka karena mereka takut tidak akan bisa berkomunikasi dengan tim pelatih dan rekan setim mereka.

Yang kedua adalah adaptasi kultur di negara tempat mereka berkarier yang pastinya akan sangat berbeda dari Indonesia dan yang paling juga menjadi sorotan adalah, kenyataan jika bermain di luar negeri akan mendapatkan gaji yang relatif lebih kecil daripada bermain di Indonesia yang membuat banyak pemain lokal terjebak di zona nyaman, dan tidak mau mendorong diri mereka untuk mencoba tantangan baru dalam karier mereka.

Asnawi Mangkualam dalam balutan seragam Ansan Greeners 2021 silam. Sumber Gambar: bola.net
Asnawi Mangkualam dalam balutan seragam Ansan Greeners 2021 silam. Sumber Gambar: bola.net

Dalam kasus Asnawi, variabel-variabel yang sudah dijelaskan tadi memang juga berlaku pada dirinya. Ketika ia menjadi orang Indonesia pertama yang merumput di K-League 2 bersama Ansan Greeners,

Asnawi dihadapkan pada bahasa dan budaya Korea yang sangat berbeda dari Indonesia. Apalagi, terkhusus bahasa Korea mereka menggunakan aksara Hangeul untuk keseharian mereka yang butuh waktu yang tidak sebentar untuk mempelajarinya.

Akan tetapi, untuk seorang Asnawi saat itu, ia memilih untuk menghadapi segala tantangan adaptasi di negeri Ginseng tersebut termasuk bersaing dengan para pemain Ansan untuk memperebutkan tempat di sebelas pertama setiap pertandingannya.

Dalam sebuah unggahan di Instagram-nya beberapa tahun yang lalu, Ia menulis "Kita harus percaya kepada diri sendiri dan percaya pada setiap proses yang kita lalui dalam hidup. Karena proses itu hasil".

Kata-kata itu pun terbukti dan perlahan tapi pasti, Asnawi menjalani adaptasinya di Korea Selatan dengan sangat baik. Selain itu, Ansan Greeners juga turut membantu proses adaptasinya dengan menyediakan seorang penerjemah untuknya.

Keuletan mental-nya dan kemauannya untuk terus maju di negeri orang membuat Asnawi mulai mendapatkan tempat di tim utama Ansan Greeners untuk musim 2020-2021.

Asnawi tercatat membukukan 12 kali penampilan sebagai starter dan dua kali sebagai pemain pengganti di K-League 2 dengan raihan 1 assist.

Ia juga tampil sekali di Piala Korea saat Ansan bersua dengan Yangpyeong FC yang dimana ia bermain selama 90 menit dan meraih kemenangan.

Penampilan impresif Asnawi di tahun pertamanya di Ansan membuat para petinggi klub berjuluk The Green Wolves itu merasa puas dan memutuskan untuk memberikan kontrak baru berdurasi setahun kepada pemuda kelahiran Makassar 25 tahun silam itu.

Musim Kedua Asnawi Mangkualam bersama Ansan Greeners. Sumber Gambar: bolatimes.com
Musim Kedua Asnawi Mangkualam bersama Ansan Greeners. Sumber Gambar: bolatimes.com

Di musim keduanya bersama Ansan, Asnawi semakin memantapkan tempatnya di tim utama dan juga level permainannya semakin meningkat dari hari ke hari.

Asnawi mencatatkan 16 kali bermain sebagai starter dan 10 kali sebagai pemain pengganti di K-League musim 2021-2022 dengan mengemas dua gol dan dua assist di sepanjang musim tersebut. Tak lupa, Ia pun juga mencatatkan sekali penampilan di Piala Korea di musim itu ketika Ansan menelan kekalahan dari Pyeongchang United 1-2.

Kemudian, ketika kontrak Asnawi di Ansan habis, klub K-League 2 lainnya, Jeonnam Dragons menjadi tempat pelabuhan berikutnya untuk karier Asnawi di Korea Selatan. Asnawi resmi berganti seragam dari hijau-hijau ke kuning-hitam untuk mengarungi musim 2022-2023.

Asnawi dalam sebuat match bersama Jeonnam Dragons. Sumber Gambar: bolasport.com
Asnawi dalam sebuat match bersama Jeonnam Dragons. Sumber Gambar: bolasport.com

Asnawi langsung menjadi pemain utama di klub tersebut yang dimana ia mencatatkan 22 kali penampilan sebagai starter dan 4 kali sebagai pemain pengganti dengan catatan total membukukan 2 assist di liga.

Asnawi juga sama seperti sebelumnya, mendapatkan kesempatan bermain sekali di ronde keempat Piala Korea musim 2022-2023 melawan raksasa K-League 1, Ulsan Hyundai sebagai starter namun Jeonnam mengalami kekalahan tipis 1-2 dan harus tersingkir.

Setelah petualangannya di Jeonnam selesai. Asnawi yang sudah memiliki pengalaman selama tiga musim di K-League 2, mulai bergerak untuk mencari destinasi karier berikutnya. Rumor-rumor mulai beredar mengenai kemungkinan transfer yang akan terjadi.

Salah satunya adalah Ia sempat santer di kabarkan diminati oleh beberapa klub K-league 1, termasuk Suwon FC yang kini menjadi tempat kolega-nya di Timnas Indonesia, Pratama Arhan meniti karier setelah Tokyo Verdy.

Jawaban dari kemana berlabuhnya Asnawi kemudian terjawab setelah gelaran Piala Asia 2023 dimana Ia bergabung dengan Port FC di Liga Thailand. Port FC sendiri adalah klub sepakbola professional yang dimiliki oleh Madam Pang yang juga saat ini menjabat sebagai Presiden Federasi Sepakbola Thailand. Asnawi adalah pemain Indonesia kesekian yang merumput di Negeri Gajah Putih.

Sesi Perkenalan Asnawi di Port FC. Sumber Gambar: pantau.com
Sesi Perkenalan Asnawi di Port FC. Sumber Gambar: pantau.com

Saat Asnawi bergabung, Liga Thailand saat itu sudah memasuki paruh kedua musim 2023-2024. Adaptasi pun kembali harus ia lakukan terhadap bahasa dan kultur Thailand, tetapi berkat pengalamannya di Korea Selatan selama 3 musim, membuat Asnawi tidak begitu kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya di Bangkok, tempat Port FC bermarkas.

Pada awalnya pun Asnawi bukanlah pilihan utama pelatih Port FC, Rangsan Viwatchaichok mengingat posisi bek kanan Port sudah diisi oleh pemain timnas Thailand, Suphenan Bureerat.

Di musim pertamanya bersama Port, Asnawi mencatatkan 5 kali penampilan sebagai starter dan 7 kali sebagai pemain pengganti. Ia pun juga hanya duduk di bangku cadangan di tiga pertandingan Port FC di Piala Liga Thailand musim itu.

Barulah di musim keduanya, yakni musim 2024-2025, Asnawi mulai mendapatkan kepercayaan sebagai pemain utama Port FC.

Sejauh ini, Ia sudah bermain sebagai starter sebanyak enam kali dan satu kali sebagai pemain pengganti di Liga Thailand serta sejauh ini sudah mencatatkan satu assist. Penampilan lain Asnawi bersama Port FC di kompetisi lainnya musim ini terjadi pada deskripsi yang sudah penulis jabarkan di awal. 

Asnawi dalam laga melawan Buriram United. Sumber Gambar: bolasport.com
Asnawi dalam laga melawan Buriram United. Sumber Gambar: bolasport.com

Jika dihitung, Asnawi sudah menghabiskan sekitar empat tahun bermain di luar negeri dan selama empat tahun itu pula, Asnawi mendapatkan banyak pengalaman berharga untuk pengembangan dirinya, terutama dari peningkatan kualitas skil dan mentalitasnya sebagai pemain. Ia pun juga sudah menjelma menjadi permain yang serba bisa dengan penguasaannya terhadap beberapa posisi bermain di lapangan.

Selama itu pula, Asnawi pun juga masih konsisten mendapatkan kepercayaan dari Shin Tae -Yong di timnas Indonesia yang di mana ia harus bersaing ketat dengan Sandy Walsh yang memiliki posisi natural yang sama seperti dirinya yakni bek kanan.

Namun, versatility Asnawi seperti yang sudah disinggung sebelumnya kemungkinan akan menjadi semacam pembeda untuk kiprahnya di tim nasional ke depannya karena STY akan memiliki beberapa opsi untuk penempatan sang pemain di line up-nya sesuai dengan kebutuhan.

Yah, patut kita nantikan bagaimana kiprah Asnawi selanjutnya di Liga Thailand dan seterusnya. Mungkin saja setelah puas bermain di Asia suatu hari nanti, Ia akan dapat mencicipi atmosfir Eropa seperti hal-nya Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, dan lain sebagainya.

Ewako, Capt!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun