Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Asnawi Mangkualam yang Semakin Bersinar di Perantauan

21 September 2024   11:05 Diperbarui: 21 September 2024   14:02 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu yang utamanya adalah adaptasi bahasa di negara tempat sang pemain berkarier. Tentunya, hal ini kadang menjadi momok yang menakutkan bagi para pemain yang akan mengawali karier abroad mereka karena mereka takut tidak akan bisa berkomunikasi dengan tim pelatih dan rekan setim mereka.

Yang kedua adalah adaptasi kultur di negara tempat mereka berkarier yang pastinya akan sangat berbeda dari Indonesia dan yang paling juga menjadi sorotan adalah, kenyataan jika bermain di luar negeri akan mendapatkan gaji yang relatif lebih kecil daripada bermain di Indonesia yang membuat banyak pemain lokal terjebak di zona nyaman, dan tidak mau mendorong diri mereka untuk mencoba tantangan baru dalam karier mereka.

Asnawi Mangkualam dalam balutan seragam Ansan Greeners 2021 silam. Sumber Gambar: bola.net
Asnawi Mangkualam dalam balutan seragam Ansan Greeners 2021 silam. Sumber Gambar: bola.net

Dalam kasus Asnawi, variabel-variabel yang sudah dijelaskan tadi memang juga berlaku pada dirinya. Ketika ia menjadi orang Indonesia pertama yang merumput di K-League 2 bersama Ansan Greeners,

Asnawi dihadapkan pada bahasa dan budaya Korea yang sangat berbeda dari Indonesia. Apalagi, terkhusus bahasa Korea mereka menggunakan aksara Hangeul untuk keseharian mereka yang butuh waktu yang tidak sebentar untuk mempelajarinya.

Akan tetapi, untuk seorang Asnawi saat itu, ia memilih untuk menghadapi segala tantangan adaptasi di negeri Ginseng tersebut termasuk bersaing dengan para pemain Ansan untuk memperebutkan tempat di sebelas pertama setiap pertandingannya.

Dalam sebuah unggahan di Instagram-nya beberapa tahun yang lalu, Ia menulis "Kita harus percaya kepada diri sendiri dan percaya pada setiap proses yang kita lalui dalam hidup. Karena proses itu hasil".

Kata-kata itu pun terbukti dan perlahan tapi pasti, Asnawi menjalani adaptasinya di Korea Selatan dengan sangat baik. Selain itu, Ansan Greeners juga turut membantu proses adaptasinya dengan menyediakan seorang penerjemah untuknya.

Keuletan mental-nya dan kemauannya untuk terus maju di negeri orang membuat Asnawi mulai mendapatkan tempat di tim utama Ansan Greeners untuk musim 2020-2021.

Asnawi tercatat membukukan 12 kali penampilan sebagai starter dan dua kali sebagai pemain pengganti di K-League 2 dengan raihan 1 assist.

Ia juga tampil sekali di Piala Korea saat Ansan bersua dengan Yangpyeong FC yang dimana ia bermain selama 90 menit dan meraih kemenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun