Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dinamika Naturalisasi Pemain dan Perkembangan Sepak Bola Indonesia

13 September 2024   14:09 Diperbarui: 13 September 2024   14:13 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu pertandingan di Fuyu No Kokuritsu Jepang. Sumber Gambar: seiritsu.com

Untuk pelajar level SD hingga Universitas, PSSI dan LIB bisa meniru bagaimana Jepang membuat sistem kompetisi khusus untuk pelajar. Salah satu yang populer adalah Fuyu no Kokuritsu yang merupakan turnamen sepakbola nasional pelajar di Jepang yang dimana banyak pemandu bakat dari J-League 1 memantau bakat -- bakat potensial di sana.

Salah satu pertandingan di Fuyu No Kokuritsu Jepang. Sumber Gambar: seiritsu.com
Salah satu pertandingan di Fuyu No Kokuritsu Jepang. Sumber Gambar: seiritsu.com

Bahkan tidak usah jauh -- jauh ke Jepang, di negeri sendiri, di cabang olahraga yang berbeda, yakni basket, sudah ada turnamen antar SMA Indonesia yaitu DBL yang selalu sukses melahirkan bakat -- bakat baru di basket Indonesia.

Selain itu, PSSI juga harus merevisi total kurikulum sepakbola nasional yang harus diikuti oleh SSB di seluruh Indonesia sebagai standar. Hal ini meliputi teknik dasar sepakbola, manajemen sepakbola, kedisiplinan dalam sepakbola, dan lain sebagainya. Apa yang sudah ditujukan oleh Shin Tae Yong dan timnas hingga saat ini dapat menjadi acuan untuk PSSI dalam menciptakan blueprint kurikulum sepakbola yang lebih kompetitif untuk kedepannya.

Dan yang terakhir, adalah semua stakeholder pengembangan sepakbola Indonesia juga harus kompeten dan bersih dari segala macam kepentingan yang mengancam kemajuan sepakbola nasional.

Akhir kata, sepakbola saat ini sudah menjadi semakin dinamis di era modern saat ini yang membuat kita pun juga harus bisa mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan dan perubahan yang ada, bukannya malah terjebak di masa lalu dan merutuki keadaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun