Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tiga Hal Besar yang Merajut Kejayaan Bangsa Romawi

3 September 2024   11:50 Diperbarui: 3 September 2024   11:57 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu jalan era Romawi Kuno yang masih bertahan hingga saat ini. Sumber Gambar: geotech.hr

Cara Kerja Sistem Aqueduct. Sumber Gambar: jw.org
Cara Kerja Sistem Aqueduct. Sumber Gambar: jw.org

Membangun aqueduct juga menjadi semacam tolak ukur keberhasilan bagi para pemimpin Romawi di masa itu disamping ekspansi wilayah. Itulah kenapa banyak Kaisar Romawi seperti Augustus dan Trajan memprioritaskan pembangunan aqueduct di masa pemerintahan mereka.

Struktur sistem aqueduct yang paling banyak dikenali oleh orang mungkin adalah struktur jembatan penghubung yang dibangun menggunakan kombinasi beberapa jenis batuan, dan memang jembatan -- jembatan aqueduct ini banyak ditemui di berbagai wilayah di Eropa.

Jembatan Aqueduct Aqua Virgo. Sumber Gambar: romanempiretimes.com
Jembatan Aqueduct Aqua Virgo. Sumber Gambar: romanempiretimes.com

Akan tetapi, seperti yang sudah di singgung sebelumnya, jembatan -- jembatan tadi hanyalan sebagian kecil dari bagian sistem aqueduct yang menyebar hingga ratusan kilometer jauhnya. Sebagai perbandingan, ibukota Italia saat ini, Roma yang pernah menjadi pusat kekuasaan Romawi pada masanya memiliki sekitar 11 aqueduct yang menyuplai air bersih dari jarak hingga 92-kilometer jauhnya.

Bahkan, yang mengejutkan adalah beberapa aqueduct di kota Roma sampai saat ini masih berfungsi dengan baik. Satu yang terkenal adalah Aqueduct yang bernama "Aqua Virgo" yang dibangun oleh Marcus Vipnasius Agrippa pada masa pemerintahan Kaisar Augustus masih menyuplai air untuk air mancur Trevi yang kini menjadi salah satu tujuan wisata bagi turis ketika berkunjung ke Roma.

Setelah membahas jaringan jalan dan sistem aqueduct, penulis masih ingin memberikan satu lagi contoh mengenai magis-nya pembangunan infrastruktur di era Romawi kuno dalam bidang sanitasi.

Sanitasi tentu menjadi hal yang sangat penting karena dengan populasi penduduk Romawi yang terus bertambah. Alasan kesehatan juga adalah yang paling utama jika pengelolaan sanitasi dijalankan dengan buruk. Tapi Bangsa Romawi kuno punya Solusi tersendiri untuk masalah tersebut.

Bangsa Romawi membangun sebuah sistem pembuangan yang mereka sebut sebagai Cloaca Maxima di kota Roma. Nama Cloaca Maxima sendiri berasal dari nama seorang dewi dari tradisi Romawi Kuno. Kapan dibangunnya Cloaca Maxima sendiri masih menjadi perdebatan, namun rentang yang waktu yang disepakati oleh banyak peneliti adalah masa akhir Kerajaan Romawi ke awal masa Republik Romawi atau tahun 500 sebelum masehi.

Salah satu sudut Cloaca Maxima. Sumber Gambar: imperiumromanum.pl
Salah satu sudut Cloaca Maxima. Sumber Gambar: imperiumromanum.pl

Cloaca Maxima difungsikan untuk mengeringkan daerah rawa -- rawa di sekitar kota Roma serta membuang limbah kota menuju ke Sungai Tiber. Pada awalnya, Cloaca Maxima di desain menjadi sebuah kanal terbuka dan seiring berjalannya waktu, karena bau tak sedap yang ditimbulkan maka secara perlahan bagian atas Cloaca Maxima ditutup sehingga menjadikannya saluran pembuangan bawah tanah yang meyerupai masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun