Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Melihat Sejarah Perpindahan Ibukota Baru di Berbagai Belahan Dunia

19 Agustus 2024   16:49 Diperbarui: 19 Agustus 2024   16:54 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Progress pembangunan Ibukota baru Mesir. Sumber Gambar: dawnmena.org

Hari kemerdekaan Indonesia yang ke 79 tahun kemarin telah membuat Sejarah baru karena untuk pertama kalinya, upacara pengibaran bendera merah putih dilakukan di Ibu Kota Nusantara yang kurang dan lebihnya sudah hampir menyelesaikan proses tahap pertama dalam pembangunannya yang terdiri dari Istana kepresidenan, Kawasan tempat tinggal menteri dan pejabat setingkat menteri, tower -- tower tempat tinggal ASN dan lain sebagainya.

Pembangunan IKN sendiri diperkirakan akan benar- benar selesai pada 2045 mendatang atau tahun dimana Indonesia akan menyonsong peringatan 100 tahun kemerdekaan jika semuanya berjalan sesuai dengan rencana. Luas wilayah IKN sendiri diperkirakan akan mencakup 4 kali luas wilayah Jakarta saat ini. Sementara itu biaya pembangunan IKN menurut beberapa sumber lokal dan asing mencapai angka 33 milyar dollar atau sekitar 514 triliun rupiah dalam kurs sekarang.

Pembangunan IKN sendiri selain dimaksudkan untuk memindahkan pusat pemerintahan juga dimaksudkan untuk membuat gravitasi ekonomi baru untuk wilayah Indonesia tengah dan timur guna mewujudkan pemerataan pembangunan.

Sebelum Indonesia, ternyata sudah banyak negara -- negara lain di seluruh dunia yang melakukan langkah serupa entah dengan membangun kota baru atau menetapkan sebuah kota yang sudah ada. Artikel ini akan khusus mengulas beberapa contohnya.

Brazil

Brasilia, Ibukota Brazil. Sumber Gambar: Wikimedia Commons. 
Brasilia, Ibukota Brazil. Sumber Gambar: Wikimedia Commons. 
Jika kalian mendengar nama Brazil, kota apa yang terlintas di pikiran kalian? Pastilah tidak akan jauh-jauh dari Rio De Janeiro atau Sao Paulo yang memang banyak dikenal oleh kalangan masyarakat dunia saat ini. Namun, ibu kota Brazil bukanlah kedua kota tersebut melainkan kota bernama Brasilia.

Brasilia dibangun selama 4 tahun (1956-1960) di bawah pemerintahan Presiden Juscelino Kubitschek yang memerintah dari tahun 1956-1961. Anggaran pembangunan Brasilia saat itu adalah 1,5 milyar dollar.

Alasan utama dari pembangunan Brasilia adalah perlunya pusat pemerintahan yang jauh dari area keramaian di daerah pesisir ke wilayah tengah Brazil yang saat itu masih kurang berkembang. Selain itu, Brasilia juga dibangun untuk mengurangi beban Rio De Janeiro yang sudah menjadi ibu kota Brazil sejak 1763.

Desain Kota Brasilia. Sumber Gambar: curiouspostcards.wordpress.com
Desain Kota Brasilia. Sumber Gambar: curiouspostcards.wordpress.com

Arsitektur dari kota Brasilia dirancang oleh Oscar Niemeyer yang merupakan arsitek kenamaan dari Brazil, sementara dari segi teknikal, terdapat nama insinyur Joaquin Cardozo yang dipercaya untuk mendesain aspek structural Brasilia, dan desain lanskap dipercayakan kepada Roberto Burle Marx.

Desain kota Brasilia boleh dibilang cukup unik karena berbentuk seperti burung yang sedang terbang dengan template kota yang didominasi oleh warna putih dan bangunan -- bangunan bernuansa modern. Karena keunikannya itu, Brasilia mendapat predikat salah satu warisan budaya dunia UNESCO pada tahun 1987.

Saat ini, Brasilia memiliki populasi mencapai 4.935.000 jiwa per tahun ini.

Tanzania

Dodoma, Ibukota Tanzania. Sumber Gambar: allAfrica.com
Dodoma, Ibukota Tanzania. Sumber Gambar: allAfrica.com
Selanjutnya ada Tanzania yang memindahkan ibu kotanya dari Dar Es Salaam ke Dodoma pada tahun 1974 silam karena ingin mendistribusikan sebagian populasi di ibu kota lama mereka dan alasan pemerataan pembangunan. Pada awalnya, Dodoma merupakan sebuah kota perdagangan kecil yang didirikan pada tahun 1907 oleh Pemerintah Kolonial Jerman yang memerintah saat itu.

Letaknya yang tepat berada di tengah -- tengah wilayah Tanzania serta iklim yang cocok, membuat Pemerintah Tanzania memutuskan untuk merelokasi pusat pemerintahan mereka ke kota ini.

Pembangunan Dodoma sendiri terdiri dari berbagai tahap yang prosesnya masih berlangsung saat ini dengan pembangunan kawasan pemerintahan baru yang lebih modern yang akan menelan biaya sekitar 4,7 milyar dollar yang terbagi dalam 2 tahap. Saat ini, Dodoma memiliki populasi 324.997 jiwa per tahun 2024.

Myanmar

Salah satu sudut kota Naypyidaw, Myanmar. Sumber Gambar: 
Salah satu sudut kota Naypyidaw, Myanmar. Sumber Gambar: 

Selanjutnya di Kawasan Asia Tenggara, ada Myanmar yang memindahkan ibu kota-nya dari Yangon ke Naypyidaw yang efektif per tanggal 27 Maret 2006 silam. Naypyidaw dibangun di area rural di wilayah Pyinmana yang berada di tengah -- tengah wilayah Myanmar. Alasan utama dari pembangunan ibu kota baru untuk Myanmar adalah karena ibu kota lama mereka, Yangon dianggap telah terlalu padat dengan ruang yang terbatas untuk perluasan wilayah pemerintahan.

Naypyidaw sendiri sebetulnya baru benar -- benar selesai dibangun pada tahun 2012 dengan melibatkan sekitar 25 perusahaan konstruksi yang direkrut oleh junta militer Myanmar. Biaya total pembangunannya sendiri menelan anggaran sekitar 4 milyar dolar Amerika.

Naypyidaw adalah ibu kota yang tergolong sangat sepi dengan hanya sekitar 758.000 penduduk yang tinggal di area sebesar 7.054-kilometer persegi berbading terbalik dengan Yangon yang saat ini masih dihuni oleh sekitar 5.710.00 penduduk per tahun 2024.

Alasannya cukup beragam mulai dari fasilitas komersial, Kesehatan, dan pendidikan yang dianggap masih belum lengkap hingga kebiasaan warga Myanmar yang mengincar gaji besar dengan bekerja di Naypyidaw namun menghabiskannya di tempat lain seperti Yangon.

Kazakhstan

Astana, Ibukota Kazakhstan. Sumber Gambar: facts.net
Astana, Ibukota Kazakhstan. Sumber Gambar: facts.net
Beralih ke wilayah Asia Tengah, ada negara Kazakhstan yang juga sudah terlebih dahulu memindahkan ibukota mereka dari Almaty ke Astana pada Desember 1997, beberapa tahun setelah kejatuhan Uni Soviet.

Ada beberapa alasan mengapa Kazakhstan memindahkan ibu kota negara mereka. Alasan pertama adalah Almaty dinilai terlalu sempit untuk pengembangan lebih lanjut.

Alasan kedua letak geografis Almaty juga tidak menguntungkan karena berpotensi dihantam gempa besar serta terlalu dekat dengan perbatasan mereka dengan China dan Kirgistan yang dianggap dapat mengganggu stabilitas keamanan negara. Sementara itu, Astana dianggap berada di wilayah yang ideal yakni di wilayah tengah Kazakhstan dekat Sungai Ishim.

Kemudian, pembangunan dan pengembangan besar -- besaran yang terdiri dari berbagai tahapan mulai dilakukan hingga saat ini yang menjadikan Astana kini menjadi salah satu kota termaju di wilayah Asia Tengah. Selain itu Astana juga memiliki desain arsitektur modern yang indah yang di desain oleh arsitek Jepang, Kisho Kurokawa.

 

Pakistan

Islamabad, Ibukota Pakistan. Sumber Gambar: dawn.com
Islamabad, Ibukota Pakistan. Sumber Gambar: dawn.com
Pakistan juga menjadi salah satu negara yang juga sudah memindahkan ibu kota negara mereka. Sebelumnya Pakistan beribukota di Karachi dan Rawalpindi sebelum kemudian berpindah ke Islamabad hingga saat ini.

Alasan utama adalah letak geografis Karachi yang dianggap berada terlalu ke Selatan dan terlalu rawan secara keamanan karena rentan terhadap serangan dari laut. Alasan lainnya adalah Pakistan membutuhkan ibu kota yang bisa dijangkau dari seluruh penjuru wilayah Pakistan dan juga Karachi adalah pusat bisnis dan ekonomi sehingga pemerintah Pakistan memerlukan wilayah khusus untuk Kawasan pemerintahan sehingga pembangunan ibukota baru dirasa sangat perlu.

Pembangunan dan pengembangan Islamabad berlangsung selama beberapa tahun hingga 1966 dan diresmikan pada tahun 1967. Untuk mendukung pembangunannya, Pemerintah Pakistan merekrut sebuah firma arsitektur dari Yunani yang dipimpin oleh Konstantinos Apostolos Doxiadis untuk mendesain master plan Islamabad yang berbentuk triangular dengan ujungnya yang menghadap langsung ke Perbukitan Margala.

Tokoh -- tokoh arsitektur lainnya seperti Edward Durell Stone dan Gio Ponti juga turut ikut ambil bagian dalam pengembangan Islamabad. Saat ini Islamabad memiliki populasi sekitar 1,2 juta jiwa per tahun 2024.

Australia

Canberra, Ibukota Australia. Sumber Gambar: facts.net.
Canberra, Ibukota Australia. Sumber Gambar: facts.net.
Kebanyakan orang jika ditanya apa ibukota dari negeri kangguru tersebut, mereka kebanyakan pasti akan menjawab Sydney yang merupakan kota yang sangat populer di dunia dan terkenal dengan bangunan ikonik-nya, yakni Sydney Opera House. Tetapi Sydney bukanlah ibu kota Australia dan jawaban yang benar adalah Canberra.

Alasan Canberra dibangun adalah karena perdebatan panjang mengenai kota mana yang lebih cocok menjadi ibu kota Australia pada masa itu antara Melbourne dan Sydney. Kemudian di putuskanlah untuk membangun ibu kota baru di daerah New South Wales yang diberi nama Canberra pada tahun 1913.

Dua arsitek berkebangsaan Amerika Serikat yakni Walter Burley Griffin dan Marion Mahony Griffin ditunjuk untuk mendesain Canberra yang berbasis pada lanskap topografi di sekitarnya seperti Pegunungan Black, Gunung Ainsle, dan beberapa areal perbukitan.

Pembangunan Canberra menghabiskan waktu hingga 14 tahun dan selesai secara keseluruhan pada tahun 1927. Canberra memiliki luar sekitar 814-kilometer persegi dan memiliki populasi sekitar 478.000 jiwa per tahun 2024.

Mesir

Progress pembangunan Ibukota baru Mesir. Sumber Gambar: dawnmena.org
Progress pembangunan Ibukota baru Mesir. Sumber Gambar: dawnmena.org
Pada tahun 2015 Mesir mengumumkan jika mereka akan merelokasi pusat pemerintahan mereka dari Kairo ke calon ibu kota baru mereka yang dinamai sebagai "Ibu Kota Administratif Baru". Pengumuman tersebut pertama kali disampaikan oleh Menteri Perumahan Mesir Mostafa Madbouly di Konferensi Perkembangan Ekonomi Mesir pada 13 Maret 2015. Ibukota Mesir yang baru itu akan dibangun di sebelah timur Kairo.

Beberapa nama sudah diusulkan melalui sayembara yang sampai detik ini masih belum menemukan hasil. Di antara banyaknya nama yang diusulkan meliputi "Wedian" yang berarti "Perbukitan" dan "Masr" yang merupakan ekuivalen Bahasa Arab dari kata "Mesir". Ada juga nama "Kemet", "Al Mustaqbal", dan "Al Salam" yang juga ikut diusulkan.

Alasan dari rencana pemindahan ibu kota Mesir cukup sederhana. Kairo yang sudah menjadi ibukota dari wilayah Mesir sejak sangat lama kini sudah sangat padat dengan penduduk mencapai 20 juta jiwa menjadikannya sebagai salah satu kota terpadat di dunia saat ini.

Maket Rancangan ibukota baru Mesir. Sumber Gambar: differentnow.tech
Maket Rancangan ibukota baru Mesir. Sumber Gambar: differentnow.tech

Ibu kota baru Mesir direncanakan akan memiliki luas 714-kilometer persegi untuk wilayah urban dan 5,6-kilometer persegi untuk wilayah pusat kota. Nantinya Ibu kota Mesir yang baru akan memiliki Kawasan pemerintahan baru, Kawasan diplomatik baru, distrik kultural yang akan dilengkapi dengan opera dan teater, sebuah pusat bisnis besar, taman -- taman kota, dan 21 distrik residensial.

Selain itu, juga akan dibangun beberapa danau buatan, 2000 institusi pendidikan baru untuk berbagai jenjang, taman teknologi dan inovasi, 18 rumah sakit besar, 1250 masjid dan gereja (termasuk masjid raya dan katedral), sebuah stadion olahraga besar, taman hiburan seluas empat kali Disneyland, dan jaringan kereta Listrik.

Pembangunan ibu kota baru Mesir sudah berjalan hingga saat ini dengan total anggaran yang dikeluarkan mencapai 58 milyar dollar yang nantinya setelah selesai akan dapat menampung 6,5 juta penduduk.

Selain itu pembangunan ibu kota baru Mesir ini juga mendapatkan sokongan finansial dari berbagai kalangan mulai dari pemerintah Mesir sendiri melalu Perusahaan kelolaan negara mereka dan juga suntikan investasi dana asing seperti dari China.

Kendati demikian, pembangunan ibukota baru Mesir ini juga menuai banyak kritik karena besarnya anggaran yang dikeluarkan dan juga anggapan jika pembangunan ibukota baru juga diperuntukan untuk menjaga jarak antara pemerintah Mesir dan demontrasi besar.

Lalu Bagaimana dengan Indonesia Selanjutnya?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya di awal artikel, pembangunan IKN hingga saat ini masih terus berlanjut dengan segala planning yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Namun bukan berarti, pembangunan IKN tanpa cela dan ruang kritik.

Sejauh ini, setidaknya ada beberapa permasalahan yang hingga kini masih menghantui IKN menurut hasil audit yang dilakukan BPK sebagamana dihimpun oleh Tempo. Pertama adalah belum selarasnya rencana pembangunan Infrastruktur dengan RPJMN tahun 2020-2024, Rencana Strategis Kementerian PUPR tahun 2020-2024, dan Rencana Induk IKN.

Yang kedua adalah persiapan pembangunan infrastruktur yang masih belum memadai karena terkendala mekanisme pelepasan hutan. Masalah lainnya juga adalah pelaksanaan manajemen rantai pasok dan peralatan konstruksi yang untuk pembangunan infrastruktur IKN yang masih belum optimal.

Desain dari Kompleks Istana Kepresidenan di IKN. Sumber Gambar: Kompas.com
Desain dari Kompleks Istana Kepresidenan di IKN. Sumber Gambar: Kompas.com

Selain itu pada tahun 2021, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Professor Emil Salim juga memberikan kritikannya soal pembangunan IKN. Tidak hanya beliau, beberapa ekonom senior pun juga memiliki pendapat yang selaras.

Menurutnya pada saat itu, Indonesia saat itu masih terbelenggu Covid-19 yang membuat dampak ekonomi yang panjang tidak bisa diselesaikan dalam waktu setahun atau dua tahun sehingga menurutnya pemerintah lebih baik berfokus kepada pemulihan dan pembangunan ekonomi ketimbang membangun ibu kota baru.

Selain itu, Emil juga berpendapat soal target pemerataan yang diusung pemerintah dalam pembangunan IKN juga akan sulit dicapai jika pada akhirnya Kawasan bisnis juga ikut dibangun karena tidak akan bedanya dengan Jakarta yang pada akhirnya akan menghilangkan  esensi IKN sebagai "ibu kota administratif dan pemerintahan baru".

Menyusul pengunduran diri dari kepala dan wakil badan otorita pembangunan IKN beberapa waktu yang lalu juga menyingkap soal permasalahan investasi di IKN. Bhima Yudistira, direktur dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) mengatakan jika pembangunan IKN yang "kejar tayang" dan kurangnya kepastian hukum terkait status lahan IKN juga membuat investor asing dan dalam negeri juga sebetulnya masih ragu -- ragu kendati beberapa taipan besar Indonesia sudah berkomitmen untuk ikut serta dalam pembangunan IKN.

Selain itu besarnya anggaran IKN juga dianggap sebagai pemborosan oleh sebagian kalangan yang menilai jika anggaran sebesar itu akan lebih baik di salurkan untuk sektor -- sektor yang lebih "direct" untuk pemerataan seperti pendidikan, kesehatan, program -- program sosial, serta pemerataan infrastuktur di luar Jawa.

Well, layak dinantikan mengenai bagaimana kelanjutan dari mega proyek dari calon ibu kota baru Indonesia di masa yang akan datang. Negara -- negara lain sudah lumayan banyak yang melakukannya sebelum Indonesia dan dapat dijadikan parameter dan pembanding untuk IKN.

Penulis hanya bisa berharap jika semoga pembangunan IKN ini tidaklah hanya menjadi ambisi semata tetapi juga akan memberikan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan sesuai yang di cita -- citakan.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun