Mohon tunggu...
William Kertha Adi Tama
William Kertha Adi Tama Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer/Tiktok Content Creator/History and Football Enthusiasts

Halo, nama saya William Kertha Adi Tama, saat ini saya berkarier sebagai freelancer di dunia penulisan dan penerjemahan sekaligus menyalurkan minat saya dalam dunia sejarah dan sepakbola dengan menjadi content creator di platform Tiktok dan Instagram. Di laman ini saya akan menulis tentang 2 topik tersebut dan tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplor topik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tsar Peter I: Sang Petualang yang Mengubah Rusia

16 Agustus 2024   10:11 Diperbarui: 16 Agustus 2024   10:15 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peter di sebuah Pesta di London. Sumber Gambar: bbc.co.uk

Apa yang kalian bayangkan jika ditanya siapa saja tokoh rusia yang paling berpengaruh di dalam sejarah. Kemungkinan akan ada banyak sekali versi jawaban untuk pertanyaan itu. Beberapa orang mungkin akan menjawab Vladimir Putin, presiden Rusia saat ini, dan mungkin sebagian orang akan menjawab Vladimir Lenin yang merupakan pemimpin Revolusi Rusia di tahun 1917 dan pemimpin Uni Soviet pertama.

Tetapi, untuk bisa menjadi sekarang, Rusia mengalami perjalanan yang sangat panjang untuk mewujudkannya. Salah satunya adalah aspek modernisasi. Orang yang paling berjasa untuk itu adalah Tsar Peter I yang merupakan salah satu pemimpin terbaik yang Rusia miliki dalam sejarah panjang mereka.

Peter I yang memiliki nama lengkap Peter Alekseyevich Romanov lahir di Moskow pada 9 Juni 1672. Ayah-nya adalah Tsar Alexis dan ibu-nya adalah seorang bangsawan Rusia keturunan Tatar bernama Natalya Naryshkina. Peter menghabiskan masa kecilnya di Istana Izmaylovo yang berada di perbatasan Kota Moskow.

Peter di masa kecil. Sumber gambar: Wikimedia Commons.
Peter di masa kecil. Sumber gambar: Wikimedia Commons.

Peter mendapatkan pendidikan eksklusif dari ayah-nya dan berada di bawah bimbingan beberapa guru seperti Nikita Zotov, Patrick Gordon, dan Paul Menesius. Pendidikan yang saat itu ia dapatkan meliputi matematika, Bahasa asing, dan gramatikal. Pada abad-17, Tingkat literasi di Rusia sangatlah rendah dan bahkan bukan hanya terjadi di rakyat biasa tetapi juga pada kaum bangsawan, sehingga Peter adalah satu dari sedikit orang Rusia saat itu yang mendapatkan pendidikan lengkap.

Pada tahun 1676, Tsar Alexis meninggal dunia dan tahta Rusia diserahkan kepada saudara tiri Peter, Feodor III yang berpenyakitan. Tak lama kemudian, pada tahun 1682, Feodor menghembuskan nafas terakhirnya dan kemudian pergolakan politik pun terjadi antara Keluarga Naryshkina (keluarga ibu Peter) dan Keluarga Miloslavskaya (keluarga ibu Ivan, juga saudara tiri Peter) tentang siapa yang berhak mengemban tahta sepeninggal Feodor.

Pada bulan April hingga Mei 1682, Sophia (saudari tiri Peter) memimpin sebuah pemberontakan besar yang didukung oleh Streltsy (sejenis pasukan elit di era Kekaisaran Rusia). Peter yang saat itu  berusia 10 tahun, harus menyaksikan beberapa orang terdekatnya meninggal di depan mata-nya dan juga kekerasan politik lainnya.

Pemberontakan Streltsy di Moskow. Sumber Gambar: russiabeyond.com
Pemberontakan Streltsy di Moskow. Sumber Gambar: russiabeyond.com

Pemberontakan itu membuat kedua belah pihak yang berseteru kemudian bersepakan untuk menjadikan Peter dan Ivan menjadi Tsar secara bersamaan dengan Sophia bertindak sebagai regen. Sophia kemudian berusaha untuk menyingkirkan Peter dan ibu-nya dengan segala cara termasuk mengusir mereka berdua dari lingkaran pemerintahan Istana.

Peter yang saat itu sudah beranjak remaja, kemudian menemukan dan mempelajari banyak hal. Dia menemukan sebuah perahu tua tidak jauh dari tempat tinggalnya, memutuskan untuk memperbaikinya, dan belajar bagaimana caranya berlayar. Pada satu kesempatan lainnya, Peter menerima hadiah sebuah sextant tetapi ia tidak tahu cara menggunakannya dan kemudian ia mencari seorang ahli untuk mengajarinya menggunakan benda tersebut di pemukiman Kukuy yang banyak ditinggali oleh orang asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun