Mohon tunggu...
William Gunawan
William Gunawan Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

Pundit dan Dokter. Sedang berdomisili di Mandori, Biak-Numfor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kutukan Roro Jonggrang dan Podium Sosial Kita

12 Januari 2018   18:18 Diperbarui: 12 Januari 2018   19:35 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Jangan heran dengan apa yang kita punya hari ini. Lingkungan hijau diberangus digantikan dengan berdiri tegaknya belantara bangunan tinggi. Kemewahan juga semakin berwibawa dan kemegahan semakin spektakuler. Semakin banyak manusia yang datang ke panggung atau podium itu seolah mengalami erubahan kelas sejenak.

Kebutuhan hari ini selayaknya diserahkan kepada pemilik korporasi. Bangunan mewah, membelah seperti sel kanker, tidak terkendali. Ruang hijau, perpustakaan, dan fasiltas rumah sakit daerah sepertinya gagal mempesona untuk dikembangkan lebih serius.

Mari kita sesekali melihat kondisi rumah sakit daerah yang ada di kota Makassar. Kesan rantasa' jauh dari kata bersih. Para pemilik kebijakan pun gagap bersaing dengan pemilik modal yang hari ini jumawa mendirikan rumah sakit swasta. Pantas saja kalau rumah sakit daerah di kota kita tercinta rela menampung orang sakit yang tidak sanggup menikmati fasilitas mewah di rumah sakit bermodal.

Menghadirkan rumah sakit dengan fasilitas terbaik bukan satu-satunya cara untuk mendatangkan kesehatan bagi masyarakat. Harapan tidak menyerahkan pasar kesehatan ke pemodal adalah pasti. Kita masih menunggu rumah sakit daerah dibangun dengan jerih payah pemerintah.

 Adalah kesia-siaan jika menghadirkan kekecewaan kepada mereka yang terlanjur kepincut dengan kejelitaan saat berada di atas podium dulu. Bisa jadi bukan hanya Roro Jonggrang yang mendapatkan kutukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun