Jangan heran dengan apa yang kita punya hari ini. Lingkungan hijau diberangus digantikan dengan berdiri tegaknya belantara bangunan tinggi. Kemewahan juga semakin berwibawa dan kemegahan semakin spektakuler. Semakin banyak manusia yang datang ke panggung atau podium itu seolah mengalami erubahan kelas sejenak.
Kebutuhan hari ini selayaknya diserahkan kepada pemilik korporasi. Bangunan mewah, membelah seperti sel kanker, tidak terkendali. Ruang hijau, perpustakaan, dan fasiltas rumah sakit daerah sepertinya gagal mempesona untuk dikembangkan lebih serius.
Mari kita sesekali melihat kondisi rumah sakit daerah yang ada di kota Makassar. Kesan rantasa' jauh dari kata bersih. Para pemilik kebijakan pun gagap bersaing dengan pemilik modal yang hari ini jumawa mendirikan rumah sakit swasta. Pantas saja kalau rumah sakit daerah di kota kita tercinta rela menampung orang sakit yang tidak sanggup menikmati fasilitas mewah di rumah sakit bermodal.
Menghadirkan rumah sakit dengan fasilitas terbaik bukan satu-satunya cara untuk mendatangkan kesehatan bagi masyarakat. Harapan tidak menyerahkan pasar kesehatan ke pemodal adalah pasti. Kita masih menunggu rumah sakit daerah dibangun dengan jerih payah pemerintah.
 Adalah kesia-siaan jika menghadirkan kekecewaan kepada mereka yang terlanjur kepincut dengan kejelitaan saat berada di atas podium dulu. Bisa jadi bukan hanya Roro Jonggrang yang mendapatkan kutukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H