Mohon tunggu...
Willem Wandik. S.Sos
Willem Wandik. S.Sos Mohon Tunggu... Duta Besar - ANGGOTA PARLEMEN RI SEJAK 2014, DAN TERPILIH KEMBALI UNTUK PERIODE 2019-2024, MEWAKILI DAPIL PAPUA.

1969 Adalah Momentum Bersejarah Penyatuan Bangsa Papua Ke Pangkuan Republik, Kami Hadir Untuk Memastikan Negara Hadir Bagi Seluruh Rakyat di Tanah Papua.. Satu Nyawa Itu Berharga di Tanah Papua..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu 2024: Demokrat Papua & Legacy Pembangunan Lukas Enembe

12 Januari 2024   09:09 Diperbarui: 12 Januari 2024   09:16 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seorang Pemimpin daerah, tidak diberikan keleluasaan untuk berpendirian teguh pada nilai nilai lokal yang dimiliki oleh rakyatnya, maka sudah barang tentu para pemimpin daerah, tidak akan bisa mengeluarkan seluruh potensinya untuk mengabdi secara total pada kepentingan rakyat di daerah..

Momentum pemilu 2024, harus menjadi jalan yang menapaki kembali puncak kejayaan Partai Demokrat di Tanah Papua, sebab di Partai ini, kami semua dan kita semua, dapat tetap menjadi diri sendiri, dapat terus menjadi OAP, dapat menjadi Bangsa Papua, dapat menjadi Rakyat Papua, dan dapat menjadi Rakyat Indonesia yang mewujudkan rasa cinta tanah air dengan perspektif perjuangan historis Tanah Papua, dengan dukungan tanpa syarat Ketua Umum yang memiliki wawasan kebangsaan yang tulus, ingin melihat Tanah Papua menjadi daerah yang maju, bermartabat dan juga mendapatkan posisinya kembali seperti harapan para pendiri negara dalam sejarah integrasi Pepera 1969..

Wa Wa Wa

Willem Wandik. S.Sos

Waketum DPP Partai Demokrat

(Hamba Tuhan dan Putra Komunal Bangsa Papua)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun