Mohon tunggu...
Willem Wandik. S.Sos
Willem Wandik. S.Sos Mohon Tunggu... Duta Besar - ANGGOTA PARLEMEN RI SEJAK 2014, DAN TERPILIH KEMBALI UNTUK PERIODE 2019-2024, MEWAKILI DAPIL PAPUA.

1969 Adalah Momentum Bersejarah Penyatuan Bangsa Papua Ke Pangkuan Republik, Kami Hadir Untuk Memastikan Negara Hadir Bagi Seluruh Rakyat di Tanah Papua.. Satu Nyawa Itu Berharga di Tanah Papua..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanah Injil Papua Gerbang Peradaban: Menyambut Tahun Baru Dengan Puasa 3 Hari 3 Malam

4 Januari 2024   10:25 Diperbarui: 4 Januari 2024   10:40 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wakil Bangsa Papua - Semenjak dentingan waktu menempati siklus pergantian tahun diwilayah timur indonesia, Tanah Papua, per 1 Januari 2024, pukul 12.00 Waktu Tanah Papua (WTP), kami bersama para pimpinan Gereja, Bapak Pendeta/Gembala, memasuki altar Gedung Rumah Doa Segala Bangsa, untuk menjalankan puasa tidak makan dan minum selama tiga hari dan tiga malam yang di iringi dengan doa untuk pemulihan Bangsa Papua dan bangsa-bangsa di dunia pada tahun 2024, serta refleksi rangkaian peristiwa penting yang terjadi selama setahun kemarin di 2023, termasuk wafatnya salah satu putra terbaik gereja Injili Abang Lukas Enembe yang dirahmati dan dikasihi Allah Bapa di Surga.. 

Rangkaian kegiatan doa dan puasa ester ini, telah di tutup pada sore hari di tanggal 3 Januari, Pukul 18.00 WTP, yang menandai berakhirnya proses ritual Puasa di Gedung Rumah Doa Segala Bangsa, dengan pengharapan besar, kiranya Tuhan Allah Bapa di Surga dapat memberkati Tanah Papua, sebagaimana pemberkatan Tuhan kepada Bangsa Israel..

Dalam sejarahnya, Puasa ester ini merupakan bentuk strategi perjuangan bangsa Israel menghadapi ganasnya kekuasaan Persia yang saat itu berhasil merebut tanah Yerussalem dari kerajaan bangsa Babel (539 SM), sekiranya Bangsa israel tidak melaksanakan perjuangan Puasa untuk menundukkan diri dihadapan Tuhan "merendahkan ego, sentimen, nafsu duniawi, kepentingan" dengan pengharapan pertolongan Allah Bapa di Surga hadir menyelamatkan Bangsa Israel, maka sudah barang tentu sejarah pembangunan bait suci "solomon temple" untuk kedua kalinya tidak akan pernah ada dalam sejarah.. 

Injil mengajarkan pengajaran penting kepada umat kristiani di Tanah Papua, untuk menggunakan cara bangsa Israel merebut bait suci mereka di Yerussalem dengan Puasa dan menundukkan diri dihadapan Tuhan Allah Bapa.. Pengharapan yang sama pula kita haturkan agar pertolongan Tuhan hadir bersama pemberkatan Sang Putra Natal Raja Damai, dimana hari kelahirannya dirayakan oleh umat-umat yang beriman..

Pemberkatan Tuhan bersama Bangsa Israel, juga diharapkan dapat hadir di tengah-tengah Bangsa Papua yang beriman dan percaya kepada-Nya.. Kita semua dari jajaran Pemimpin/Tokoh Politik, Pemimpin Gereja, Pendeta/Gembala, mengetuk pintu langit dengan perendahan diri dihadapan Pencipta yang maha Agung dan maha Tinggi, yang menunjukkan betapa kecilnya peran raja-raja dan penguasa di bumi, dibandingkan dengan kehendak kuasa Tuhan Allah.. 

Kita semua berharap, Allah mengasihi Tanah Papua, Allah melindungi Tanah Papua, Allah memelihara Tanah Papua, Allah memberkati Tanah Papua, dengan keanekaragaman warga gereja (berbeda tapi satu dalam keimanan), 260 suku/bahasa yang menjadi native lingusitik dan limpahan keanekaragaman sumber daya alam yang memiliki potensi terbesar di dunia (menyilaukan mata raja raja penguasa dunia), atas semua berkat Tuhan tersebut, kiranya takdir Tuhan dapat mengenapi nubuatan para Nabi dalam hal mewujudkan amanat Agung TUHAN di Tanah Injil ini..

Melalui anak-anak pilihan Tuhan yang selama berpuluh-puluh Tahun melakukan pelayanan Gereja kepada hamba Allah yang tidak tahu menulis dan membaca di penjuru Tanah Papua, Tuhan Allah telah menaruh visi besar itu kepada Abang Pdt. Lipiyus Biniluk S.Th, M.Th. dan atas pertolongan Tuhan, telah berhasil membangun Rumah Doa Segala Bangsa dengan megah, dan dari Rumah Doa inilah, telah dan sedang akan terus menunaikan Puji-Pujian, Doa, Rasa Syukur, dan Penyembahan ke Hadirat Allah yang Maha Kudus & Maha Suci.. 

Pada hari ini, kita menggaungkan Tanah Papua sebagai Gerbang Menara Injil di Timur Nusantara dan pengibaran Panji Kristus di Tanah Papua untuk memberkati Indonesia, Bangsa Israel dan menjangkau Bangsa Bangsa diseluruh Dunia.. Sehingga dapat mempercepat kedatangan sang Mesias ke dua di bumi sebagai Raja & Hakim yang Agung, untuk menghakimi orang orang mati dan orang orang hidup serta membebaskan semua bangsa dari penindasan raja raja yang dzolim.. Wa Wa Wa

Hormat Kami,

Willem Wandik S.Sos (Hamba Tuhan dari Tanah Injil, Bangsa Papua)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun