Dalam perayaan natal ke 4, disepanjang konflik berdarah di Tanah Papua, kami menghaturkan puji pujian dan doa kepada Tuhan, Alam dan leluhur di Tanah Papua, sebagaimana yang difirmankan dalam Al Kitab:
Dia telah ditinggikan Tuhan dengan tangan kanan-Nya untuk menjadi seorang pangeran dan Juruselamat, untuk memberikan pertobatan kepada Israel, dan menerima pengampunan dosa. (Kisah 5:31)
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. (Lukas 2:20)
Dalam kesempatan perayaan hari natal di tahun 2021 ini, kami berpesan kepada negara, terutama kepada Presiden, panglima TNI, dan Kepala kepolisian Republik Indonesia, bahwa, Umat kristen di Tanah Papua, telah mendapatkan jaminan keselamatan seperti yang di janjikan dalam Al Kitab, namun, perayaan natal di tanah injil "Tanah Papua" yang terus dihantui dengan kebijakan "operasi militer" yang telah menciptakan konflik berdarah selama 4 kali perayaan natal, maka tentunya, Tuhan juga akan mengadili sikap para pemimpin di negeri ini, yang telah menumpahkan darah di Tanah Injil, Tanah Papua..Â
Disepanjang pertumpahan darah terus mewarnai hari-hari perayaan natal di Tanah Papua, maka selama itu pula, kedamaian di seluruh pelosok Indonesia tidak akan pernah baik baik saja.. Setiap darah umat yang percaya terhadap Tuhan Yesus Kristus yang tumpah di wilayah pelayanan gereja di Tanah Papua, akan menjadi satu alasan penyebab hadirnya bencana di tempat lain di Republik ini.. Wa Wa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H