Mohon tunggu...
Willem Wandik. S.Sos
Willem Wandik. S.Sos Mohon Tunggu... Duta Besar - ANGGOTA PARLEMEN RI SEJAK 2014, DAN TERPILIH KEMBALI UNTUK PERIODE 2019-2024, MEWAKILI DAPIL PAPUA.

1969 Adalah Momentum Bersejarah Penyatuan Bangsa Papua Ke Pangkuan Republik, Kami Hadir Untuk Memastikan Negara Hadir Bagi Seluruh Rakyat di Tanah Papua.. Satu Nyawa Itu Berharga di Tanah Papua..

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Covid-19 Menginfeksi Karyawan Freeport, "Kapitalisme Negara" di Tambang Freeport

16 Mei 2020   17:05 Diperbarui: 16 Mei 2020   18:07 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Willem Wandik, S.Sos

Transmisi penularan covid-19 telah memasuki areal tambang PT. Freeport Indonesia, berdasarkan data register kasus yang tercatat sebanyak 51 karyawan telah terkonfirmasi positif Covid-19. Temuan kasus ini, serta merta menempatkan sekitar 25 ribu karyawan (termasuk kontraktor/sub kontraktor) yang bekerja di mulut tambang Freeport terancam akan terinfeksi Covid-19.

Dalam statusnya, puluhan ribu karyawan lainnya otomatis dapat berstatus sebagai orang dalam pemantauan, sampai riwayat kontak dengan konfirmasi kasus positif diselesaikan oleh manajemen Perusahaaan bekerjasama dengan satgas Covid Mimika/Pemprov Papua. 

Melalui pernyataan resmi Pemda Mimika, Bupati Eltinus telah mengajukan permintaan penghentian sementara kegiatan operasional PT. Freeport selama beberapa pekan bahkan bisa sampai sebulan lebih, dengan catatan mengevaluasi sistem kerja "di internal perusahaan" dengan penyesuaian berstandarisasi Covid, termasuk menyelesaikan pelacakan kasus terhadap kelompok pekerja berisiko yang mencapai puluhan ribu orang karyawan, setelah 51 orang dinyatakan positif melalui hasil pemeriksaan PCR. 

Kekhawatiran Kepala Daerah dan sejumlah tokoh masyarakat di Kabupaten Mimika sangat beralasan, sebab, aktivitas penambangan yang dilaksanakan oleh 25 Ribu karyawan di mulut tambang Freeport (Tembagapura dan Grasberg), berada pada ruang interaksi yang sangat sempit dan crowded.

Dipastikan puluhan ribu karyawan di mobilisasi menggunakan shelter bus, tram, dan kendaraan operasional massal lainnya, berada pada jarak yang sangat dekat dan bahkan kadang berdesak-desakan, menjadikan risiko penularan terhadap puluhan ribu karyawan lainnya begitu mudah terjadi. 

Ditambah lagi, temperature suhu udara di wilayah penambangan Freeport yang terletak di Tembagapura dan Grasberg memiliki suhu yang sangat dingin, yang dapat mencapai minus dibawah nol derajat celcius, menjadikan mulut tambang Freeport sebagai areal penularan potensial covid-19, karena virus RNA Covid menyukai wilayah dengan temperature yang dingin.  

Pemkab Mimika bersama DPRD Mimika sudah melayangkan surat resmi kepada Presiden untuk meminta persetujuan penutupan operasional Freeport, untuk menindaklanjuti potensi wabah Covid-19 yang terjadi di mulut tambang Freeport.

Namun, hingga hari ini jawaban dari Presiden tidak pernah diberikan, bahkan manajemen induk holding BUMN INALUM bersikeras untuk tetap membuka operasional tambang sekalipun 51 karyawan yang bekerja di areal penambangan telah terkonfirmasi positif dan puluhan ribu lainnya berstatus orang dalam pemantauan covid-19. 

Ketika kota kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lain-lain melaksanakan kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dan bahkan  dalam kasus penularan covid di PT. HM Sampoerna di Jawa Timur terjadi, Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk melakukan sejumlah kebijakan pembatasan aktivitas pekerja dan masyarakat, hingga mengkarantina ratusan karyawan, dalam rangka menerapkan langkah-langkah penanggulangan penularan di sejumlah kluster berisiko.

Pada awal pelacakan di PT. HM Sampoerna dan konfirmasi tes PCR, terdapat 34 orang dinyatakan positif dan reaktif terhadap Covid-19, kemudian berkembang menjadi 63 kasus positif seiring pemeriksaan dilanjutkan pada kelompok karyawan berisiko dalam cluster yang sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun