Saya menggambarkan pembelajaran berdiferensiasi dengan mengumpamakan seperti sebuah pohon. Pohon memiliki cabang, ranting dan daun. Semuanya bertumbuh dan berkembang sesuai kebutuhan.Â
Pohon akan bertumbuh dan berkembang apabila mendapat sumber makanan dan sumber makanan tersebut dalam pembelajaran berdiferensiasi diberikan oleh guru.Â
Guru harus mengetahui dengan benar, jelas, cermat dan paham kebutuhan masing-masing murid. Kebutuhan tersebut baik cara belajar maupun mengeksplorasi diri. Masing-masing murid tentu berbeda-beda maka harus diperlakukan secara berbeda pula.Â
Pohon akan layu dan bahkan mati kalau tidak mendapat nutrisi, sama halnya juga dengan murid akan layu dan tidak berkembang apabila tidak mendapatkan pelajaran, karakter, pengembangan kebudayaan yang menjadi kebutuhan belajar.
Dalam bahasa Ki Hajar Dewantara yang meletakkan dasar-dasar pemikiran pada filsafat humanisme bahwa pendidikan layaknya seperti seorang pengukir.Â
Pengukir memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu, jenis, keindahan ukiran dan cara mengukir. Seperti itulah seorang guru yang harus memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik. Bedanya adalah guru mengukir manusia yang hidup lahir dan batin sedangkan pengukir berhadapan dengan benda mati.
Pesan ini hendak mengatakan bahwa tugas guru sangatlah mulia karena berhadapan dengan kehidupan dan perkembangan setiap manusia. Guru memegang peranan sentral dalam mengarahkan murid, menuntun dan mendampingi.Â
Guru merupakan "nyawa" bagi perkembangan hidup manusia dari tidak mengenal pengetahuan menjadi tahu dan mampu menggunakannya untuk sungguh-sungguh menjadi manusia. Jadi, tugas dan peran guru sangat vital membentuk nilai dan karakter murid. Karena tugas mulia inilah maka seyogyanya guru memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan murid. Untuk memenuhi kebutuhan murid maka dalam pembelajaran berdiferensiasi terdiri dari beberapa hal penting ini:Â
1). kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas.Â
2). Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid.Â