Mohon tunggu...
Willem Nugroho
Willem Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang belajar menulis.

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Biarkan Sungai Bercerita

30 Juni 2021   13:59 Diperbarui: 30 Juni 2021   17:44 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: https://paimingambar.blogspot.com/2020/04/lukisan-rumah-di-tepi-sungai.html

"Bari. Kau dimana? " Suara Emak dari ruang tengah memanggil.

" Nggih, Pripun, Mak?" Jawab Tobari dengan suara lumayan lantang agar terdengar jelas.

(Iya, bagaimana Mak?)

" Tolong kau antarkan makan siang ini keabahmu di sawah." Ujar Emak.

Mendengar permintaan dari Emak itu Tobari bergegas menuju ruang tengah. Meskipun dalam diri Tobari berlintas rasa malas, tapi hal ini lebih baik ketimbang bosan di rumah saja.

Dengan mengayuh sepeda tua peninggalan kakeknya Tobari menusuri jalan dusun. Jalan yang tidak dihiasi dengan karpet hitam mewah yang ia lihat di kota kabupaten tempo hari, didampingi oleh tembok-tembok  besar bernama pencakar langit. Jalan dusun kecil ini seluruhnya diapit oleh permadani yang seakan mengisyaratkan kemegahan dari yang empunya kehidupan.

"Ehhh, Bari." Suara yang tidak asing terdengar lantang dari kejahuaan. Suara Abah.

Pangilan itu menghentikan kayuan kaki Tobari dengan segera. Bearsamaan dengan itu ban sepeda bersinggungan dengan tanah menghasilkan debu yang merasuk hingga ke mata. Tobari meyeka matanya yang berair dengan tangan berkeringatnya. Abah yang berada jauh ditengah sawah kian mendekat pada anaknya sematawayangnya itu.

Dipinggiran sawah itu terdapat cakruk tepat melintang diatas irigasi sawah dan ditopang oleh sabuk galeng. Tobari sambil menggengam toples berisi nasi dan lauk menuju kesana dengan Abah yang merangkulnya dari belakang.

"Hai, Bari. Emak memasak apa hari ini?" Sambil mengambil posisi duduk bersila.

"Hari ini Emak memasak Opor Ayam, Bah. Ditambah dengan nasi hangat ". Balas Tobari sambil nyengir dan membuka tutup toples.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun