Mohon tunggu...
Willem Hans Wakim
Willem Hans Wakim Mohon Tunggu... -

nguli

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kebohongan

18 Februari 2011   09:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:29 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebohongan hadir ketika hasrat menyembul

Kebohongan hadir ketika hasrat menggebu

Kebohongan hadir ketika hasrat memuncak

Kebohongan hadir ketika hasrat tak terbendung

Kebohongan hadir ketika hasrat meluap

Tumpah ruah

Kebohongan hadir tatkala tak ada perhatian

Kebohongan hadir tatkala tak ada kehangatan

Kebohongan hadir tatkala tak ada keacuhan

Kebohongan hadir tatkala ada yang lain

Dalam relung sukma

Kebohongan hadir ketika ada kepentingan

Kebohongan hadir ketika ada keserakahan

Kebohongan hadir ketika ada keegoisan

Di antara kita

Kebohongan

Menghancurkan

Segalanya

Yang

Kita

Miliki

Tak keruan

Kau dan aku

Mereka dan kita

Dalam relasi

Dalam kasih

Dalam cinta

Akhir kebohongan

Ada kesakitan

Dari

Kau

Aku

Kita

Mereka

…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun