Tapi,
Sesungguhnya rapuh, ringkih, dan cengeng
Mudah meneteskan air mata
Tatkala mendengar lagu yang menyentuh
Membaca kisah yang memilukan dan menyentuh
Mendengar kisan orang-orang yang menginspirasikan ataupun yang memilukan
Aku tampak dewasa
Tapi,
Sesungguhnya aku ingin bebas merajuk
Seperti seorang anak yang merajuk pada ibunya
Di pangkuan seseorang yang bisa memberiku kasih sayang dan cinta
Aku tampak bijak
Tapi,
Sesungguhnya aku sesekali berbuat tak keruan
Dan kecerdikanku menjadi kelicikan demi meraih yang kuingini
Yang kuperhatikan adalah egoku
Aku tampak penyabar
Tapi,
Sesungguhnya terkadang hatiku dan jiwaku ingin berontak
Mengalir mengikuti aliran darah yang berdesir
Dalam emosi yang kadang tak terbendung
Aku ingin meluapkan amarahku yang sepuas-puasnya
Aku tampak manis
Dalam sikap dan perkataanku
Tapi,
Sesungguhnya terkadang aku ingin berkata-kata dalam bahasa yang saru
Ingin memuntahkan kata-kata yang mengganjal pikiranku
Dalam sebuah kebebasan yang tak dikekang apa pun
Aku ingin bebas berekspresi
Aku tampak seorang pendengar yang baik
Tapi,
Sesungguhnya terkadang aku merasa bosan menjadi pendengar
Dan tak ingin mendengarkan
Namun tak ingin juga menjadi yang didengarkan
Aku hanya ingin berada dalam diam, kesenyapan sesaat
Aku tampak,
Tapi …
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H