Semarang, 19 September 2016
Kepada Yth.
Negaraku Indonesia
Di Indonesia
        Selamat siang, aku penduduk Indonesia yang telah dibesarkan selama 16 tahun di Indonesia ini. Jujur aku cukup puas tinggal di Indonesia ini. Banyak hal-hal yang menarik di Indonesia, dari budayanya, makanannya, lingkungannya, pendidikannya, dll. Di Indonesia itu selalu saja ada yang baru. Kebiasaannya juga aneh-aneh semua. Dari yang makan nasi sama mie, jalan satu arah jadi dua arah, sampai kalau ada restoran baru pasti dicobain dulu terus rame cuman diawalnya doang, akhirnya tutup.
Dari segala pengalaman yang telah kulalui selama 16 tahun ini, Indonesia telah banyak berubah. Perubahan itu ada yang baik ya juga ada yang buruk juga. Dulu, Indonesia itu lebih ramah ya. Banyak tolong menolong sama gotong royong. Mungkin gara-gara masih generasi sebelumnya sih ya. Sekarang sih jarang-jarang ada kerja lingkungan, malah sekarang banyak rampok, pencurian, begal, pemerkosaan, korupsi, dan pembunuhan. Lagi marak ya sekarang kasus begal motor, banyak anak-anak yang pergi dengan motor itu terkena begal. Sekarang kualitas moralnya mulai turun  mungkin karena kemajuan teknologi dan globalisasi, ya?
Katanya sih ‘Bhinneka Tunggal Ika’ sih, tapi kok banyak perbedaan ya. Orang-orang banyak yang masih membedakan satu sama lain . Padahal kan slogan itu harusnya isinya mengenai masyarakat Indonesia itu satu, tidak ada perbedaan-perbedaan. Semuanya sederajat dan sama tingkatnya. Ini kan berarti slogan ‘Bhinneka Tunggal Ika’nya tidak jalan di masyarakat Indonesia.
Korupsi pun juga marak di Indonesia sekarang ini. Kasus korupsi selalu saja terpampang di berita- berita koran. Pejabat-pejabat dan gubernur-gubernur banyak saja yang melakukan korupsi besar-besaran. Walau sudah banyak yang tertangkap basah, tetapi tetap saja akan muncul kasus-kasus korupsi yang baru saja. Dan yang dilakukan bukan korupsi kecil, tetapi korupsi besar-besaran yang mencapai ratusan juta. Contoh juga yaitu mantan presiden Indonesia yang pernah menjabat. Dia telah meninggalkan hutang pada Indonesia yang mencapai triliunan rupiah. Sekarang karena Jokowi sebagai presiden yang baru, Dia mengganti karyawan negara yang telah diketahui melakukan korupsi dengan yang baru yang dapat dipercaya. Ini merupakan salah satu kemajuan bagi masyarakat Indonesia.
Cukup dengan perubahan Indonesia yang buruk ini, sekarang akan dibahas kemajuan Indonesia yang baik. Sekarang banyak orang-orang yang kreatif muncul di kalangan masyarakat Indonesia. Orang-orang kreatif ini telah membawa kemajuan kepada rakyat Indonesia. Seperti pencipta tokobagus, lazada, dan aplikasi seperti itu yang lainnya. Ini merupakan hasil kreatif dari masyarakat Indonesia yang membantu orang-orang untuk menjual barang-barangnya. Dari sini orang-orang dapat dengan mudah memulai usaha mereka dengan berjualan barang-barang. Ada juga aplikasi lain, yaitu go-jek, go-food, dan go-car. Aplikasi ini adalah aplikasi yang menggunakan pekerjaan rakyat lain yaitu sebagai tukang ojek dan pembuat makanan yang sudah ada. Pekerjaan ini ditampung dalam aplikasi ini sehingga orang-orang yang membutuhkan tumpangan lebih mudah. Ini mempermudah tukang ojek yang pada dulunya tidak terlalu laku dan diminati oleh masyarakat. Dari aplikasi ini mereka dipermudah sehingga lebih mudah mendapatkan penghasilan.
Sebaiknya dari kemajuan dan kemuduran yang telah dialami oleh Indonesia ini, kita harusnya dapat mengambil segala sesuatu yang dapat memajukan Indonesia ini. Indonesia adalah negara berkembang, maka kita sebagai rakyat Indonesia perlu mengembangkan Indonesia ini ke arah yang benar bukan ke arah yang salah. Sudah banyak perkembangan baik yang terjadi di Indonesia maka perlu dicontoh agar Indonesia lebih maju lagi. Perkembangan Indonesia bukan berkembang dari teknologinya dan penemuannya, melainkan dari masyarakat Indonesia itu sendiri yang dapat mengembangkan Indonesia sendiri.
Sekian
W.Arthur.S
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI