Mohon tunggu...
Wiliyam Sutikno
Wiliyam Sutikno Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konflik di Perusahaan dan Cara Mengatasinya

8 Desember 2020   18:15 Diperbarui: 9 Desember 2020   12:09 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan manusia, pastinya akan mengalami konflik. Konflik yang sering terjadi adalah konflik dengan orang lain, baik itu orang yang sudah kita kenal dekat, hingga orang yang tidak dikenal. Konflik dapat terjadi karena setiap manusia memiliki karakter, sifat, dan pemikiran yang berbeda-beda sehingga terkadang bila terdapat ketidakcocokan karakter, sifat ataupun pemikiran, dapat menimbulkan yang namanya konflik.

Dalam dunia bisnis, konflik merupakan hal yang sangat wajar terjadi. Beberapa contoh konflik yang dapat terjadi dalam dunia kerja adalah :

1. Perselisihan antar pekerja tidak jarang terjadi. Hal ini bisa disebabkan oleh perbedaan kepribadiaan antar individu sehingga dapat menimbulkan konflik antar para pekerja baik disengaja maupun tidak disengaja.

2. Kesalahpahaman, hal ini bisa disebabkan karena antar individu belum mengenal individu lainnya sehingga dapat menimbulkan pemikiran yang berujung dengan kesalahpahaman. Contohnya bisa seperti seseorang yang sedang memiliki masalah pribadi, kemudian terdapat rekan kerja yang mengajak seseorang itu untuk berbicara namun dikarenakan masalah yang sedang dipikirkan membuat seseorang tersebut menjawab seadanya atau bisa saja mendiamkan rekan kerjanya tersebut. Tentunya rekan kerja tersebut bisa menganggap bahwa orang ini adalah orang yang cuek atau sombong sehingga dapat mempengaruhi hubungan antar 2 individu ini kedepannya.

Berdasarkan contoh konflik tersebut, terdapat hal yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik :

1. Menghindari : Ketika seseorang merespon kita dengan perasaan marah, atau misalnya mendiamkan kita, kita bisa mendiamkan saja dan memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah supaya tidak menimbulkan konflik yang berkelanjutan. 

2. Kompromoi : Ketika seseorang merespon kita dengan perasaan marah, atau misalnya mendiamkan kita, kita juga dapat melakukan kompromi dengan orang tersebut. Kita bisa bertanya apakah kita dapat membantu orang tersebut dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dan hal ini dapat membuat permasalahan yang sedang dialami menjadi lebih cepat selesai dengan bantuan kita. Hal ini tentu akan membawa perubahan yang baik kedalam hubungan antar individu

Demikian beberapa cara yang bisa saya berikan, semoga dapat membuat anda dapat lebih baik lagi dalam mengelola konflik supaya dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman untuk para pekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Samovar, L. A., Porter, R. E., & MCDaniel, E. R. (2014). Komunikasi Lintas Budaya: Communication Between Cultures (ed. 7). Jakarta: Salemba Humanika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun