Masalah filsafat adalah masalah manusia sebagai manusia, dan manusia disatu pihak tetap manusia, tetapi dilain pihak berkembang dan berubah, masalah-masalah baru filsafat adalah masalah-masalah manusia. Refleksi Magnis Suseno ini sesungguhnya merupakan ungkapan perhatiannya terhadap filsafat yang tidak pernah selesai dan tidak pernah sampai pada akhir dari sebuah masalah. Karenanya, permasalahan klasik yang dibahas 2500 tahun yang lalu masih sama dengan permasalahan yang dihadapi pada abad ini.Â
Ini membuktikan bahwa filsafat tetap setia pada metodenya sendiri. Jadi, jika ditanya mengenai relevansi dari dialektika, maka jawabannya sudah ditemukan dalam dialog-dialog filosofis masa kini. Dialektika menyadarkan kita bahwa kita tidak tahu sepenuhnya tentang kebenaran yang ada dalam diri kita dan apa yang tidak kita ketahui itu dapat dilihat oleh orang lain. Hal ini berlaku sama bahwa dalam diri orang lain kita melihat hal-hal yang tidak disadari oleh orang tersebut. Jadi, dialektika membuat kita mencapai titik kesadaran bahwa kebenaran itu ada dalam diri kita secara individu maupun sosial (sesama).
DAFTAR PUSTAKA
Franz Magnis Suseno, Filsfat Sebagai Ilmu Kritis,Kanisisus: 1992.
K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani,Kanisius: 1999.
Yong Ohoitimur, Traktat Kuliah Pengantar Filsafat, STF-SP: 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H