Mohon tunggu...
Wiliam
Wiliam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iman dan Politik

10 Juni 2021   13:45 Diperbarui: 10 Juni 2021   13:49 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ini berarti bahwa perbuatan politik kita pun mestinya merupakan aktualisasi iman tersebut. Bagaimana? Karl Barth, dalam bukunya yang berjudul Rechtfertigung und Recht mengindikasikan bahwa kekristenan hanya mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap politik. 

Ia kurang lebih mengatakan; "Bukan dengan melakukan politik, tetapi dengan menjadi gereja pun, maka gereja telah melakukan politik." Bagaimana memahami ungkapan ini? 

Ini berarti gereja mestilah sungguh-sungguh gereja, committed terhadap panggilannya, sehingga ia terpercaya dan credible di tengah-tengah dunia di mana ia berada melalui pelayanan dan kesaksiannya. Apabila ia terpercaya , tidak dicurigai oleh lingkungannya, maka gereja telah ikut berpolitik, artinya telah ikut serta membangun polis di mana gereja berada.

Persoalannya adalah bahwa keadaan yang kita hadapi tidak selalu demikian. Ini bias ditinjau dari dua sudut pandang. Sudut pandang pertama, dari sudut pandang gereja, di mana gereja tidak selalu menduduki kedudukan ideal. 

Sebaliknya gereja juga dikondisikan secara historis. Jadi apa yang dianggap ideal hari ini sebagai ukuran dalam berpolitik, belum tentu besok akan tetap demikian, seperti juga halnya dengan keadaan yang dihadapi dahulu oleh jemaat pertama terhadap lingkungannya. 

Sudut pandang kedua, dari masyarakat, belum tentu gereja selalu dianggap sebagai partisipan penuh dalam membangun kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ada saatnya ketika gereja, ketimbang mitra dianggap sebagai gangguan dalam kehidupan bersama.

Politik

Saya sering mengartikan politik dalam dua pengertian. Pertama, sebagai kemampuan untuk hidup bersama dalam dan membangun polis (kota) di mana kita hidup di dalamnya dengan siapa pun. 

Dalam pengertian kedua, politik adalah perjuangan untuk memperoleh kekuatan politik (Belanda; politieke machtstrijd) Setiap partai politik tentu merumuskan tujuannya berpolitik, yaitu sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan bersama (dan kesejahteraan anggota-anggotanya) Guna mencapai tujuan ini, maka program politik dirumuskan di mana kekuasaan dipakai untuk mencapainya. Diharapkan partisipasi masyarakat dalam pencapaian tujuan itu yang diindikasikan melalui persetujuan di dalam pemilihan umum.

Bagaimana gereja (baca; orang-orang Kristen) menginterpretasikan program politik yang ditawarkan oleh partai-partai politik? Andaikata program politik itu ditafsirkan sebagai ungkapan kasih terhadap sesama, di mana keadilan dan kesejahteraan bersama diperlihatkan, maka gereja bisa memahaminya sebagai juga ungkapan dari imannya. 

Maka terhadap program politik seperti ini, pantaslah gereja (dan anggotanya) ikut serta. Program politik itu sekaligus merupakan ukuran untuk menilai apakah suatu pemegang kekuasaan masih bertindak atas dasar itu, atau sudah menyimpang. Kalau menyimpang, maka gereja mesti memberikan teguran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun