Mohon tunggu...
WILHELMUS FENYAPWAIN
WILHELMUS FENYAPWAIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya adalah mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan dari Fakultas Filsafat Keilahian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Cinta yang Beranekaragam

8 September 2022   15:08 Diperbarui: 8 September 2022   17:45 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cinta itu abstrak, ada namun tak dapat dijelaskan. Cinta itu milik semua orang, dipahami hanya sebatas logika belaka. Setiap orang punya cinta namun tak semua orang dapat merasakan cinta. Cinta itu bukan di-ibaratkan, bukan di-timurkan, bukan juga di-selatankan, namun cinta itu pasti di-utarakan. Cinta itu membahagiakan sekaligus menyedihkan. Mengapa? Karena tujuan dari cinta adalah kebahagiaan yang melalui perjuangan. Untuk sampai pada titik cinta yang sesungguhnya pasti ada perjuangan yang tak kenal lelah.

Tolok ukur cinta setiap orang berbeda-beda. Namun yang membuat cinta itu bermakna adalah totalitas dalam menghayati cinta itu. Erich Fromm pernah berkata, "cinta itu akan bermakna jika kata benda cinta berubah menjadi bentuk kata kerja mencintai dan dicintai." Artinya cinta bukan hanya sebatas kata- kata belaka melainkan tindakan konkret dari rasa cinta itu. Cinta itu akan terwujud jika cinta itu telah dirasakan.

Dalam hubungan percintaan, diperlukan kerjasama yang baik antara dua pihak. Setiap kekurangan yang ada bukanlah sebagai penghambat melainkan sebagai dasar untuk saling melengkapi. Akan ada begitu banyak ekspektasi yang tak sesuai dengan realita yang ada. Namun, yang dibutuhkan hanyalah kepercayaan satu sama lain dan komitmen hidup yang dibangun.

Banyak orang sering gagal dalam hal percintaan namun, percayalah bahwa "titik tertinggi seseorang benar-benar mencintai adalah mengikhlaskan". Hiduplah dalam cinta yang benar-benar dicintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun