Mohon tunggu...
Wilfun Afnan
Wilfun Afnan Mohon Tunggu... profesional -

kedamaian, kejujuran, fair play dan keadilan untuk semua merupakan kacamataku...... Koalisi Nasional Perlindungan Anak

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Pembekuan PSSI Tidak Akan Ada Sanksi FIFA

25 April 2015   17:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:41 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita tentang PSSI sejak di pimpin oleh Nurdin Halid hingga terpilihnya La Nyalla M. Mataliti sebagai Ketua Umum PSSI bagaikan film dokumenter yang berseri, ntah ending dari ini semua akan menuju kemana?.

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia telah membekukan seluruh aktivitas PSSI dari dunia persepakbolaan nasional sejak hari Jum'at tanggal 17 April 2o15. Konsekuensi atas pembekuan ini seluruh jajaran pengurus dan semua aktivitas yang dalam kendali PSSI tidak diakui oleh negara dan Pemerintah.

Disisi lain, masyarakat  pecinta bola nasional banyak yang salah mempresepikan pembekuaan PSSI ini, bahkan beberapa teman bertanya "Lho PSSI kok dibekukan.... Mas, Anda kan paling kencang bersuara menolak PSSI dibubarkan saat terjadi kekisruhan pasca lengsernya Nurdin Halid?".

Dari berbagai tulisan saya tentang PSSI di Kompasiana, memang 100% menuliskan tentang ketidak-setujuan jika PSSI dibubarkan. Namun untuk sikap Menpora kali ini saya menyatakan 100% setuju. Sebab, Pemerintah yang diwakili oleh Menpora tidak membubarkan PSSI, hal ini dikarenakan sanksi yang tertera dalam Keputusan Menpora sangat jelas bahwa sanksi Administrasi yakni tidak mengakui segala bentuk aktivitas yang dilaksanakan oleh para pengurus PSSI baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dampak dari pembekuan PSSI ini pun menggulirkan opini bahwa Persepakbolaan Indonesia dalam kondisi darurat dan bahkan bisa-bisa mati sia-sia, terlebih lagi pernyataan-pernyataan para pengurus PSSI dan kroni-kroninya yang selalu menebar ancaman bahwa Indonesia akan terkena sanksi FIFA dan berdampak pada matinya Liga Domestik. Yang pada akhirnya muncul pertanyaan Apakah benar apa yang diucapkan pengurus PSSI dan kroni-kroninya memang benar seperti itu, atau pernyataan itu menyimpan ketakutan akan kehilangan pundi-pundi kekayaan atas dirinya jika tidak menjadi pengurus PSSI lagi.

Meski pengurus PSSI menebarkan ancaman bahwa Indonesia akan mendapatkan sanksi FIFA, lain dengan prediksi saya. Dengan adanya pembekuan PSSI dari Pemerintah, FIFA tidak akan dengan mudah atau bahkan tidak memiliki keberanian untuk memberikan sanksi kepada PSSI.

Prediksi ini dilatar-belakangi berdasar pengalaman dan hikmah dari kekisruhan terdahulu yang menurut saya lebih parah dan layak mendapatkan sanksi dari FIFA saat kekisruhan terdahulu dibanding dengan pembekuaan PSSI oleh Pemerintah yang pada waktu itu Pemerintah sangat jelas dan nyata melakukan intervensi atas kondisi PSSI, mulai dari dilibatkannya Duta Besar Indonesia untuk Swiss yang waktu itu di jabat oleh Djoko Susilo untuk melakukan lobby dan komunikasi dengan FIFA, hingga adanya gerombolan KPSI yang katanya selalu berkomunikasi dengan AFC dan FIFA.

Coba kita bandingkan dengan keterlibatan Pemerintah saat ini yang hanya memberikan sanksi pada pengurus dan seluruh aktivitas sepakbola yang dibawah kendali PSSI, dan mengutus ketua KOI yang juga anggota dari IOC untuk menjalin Komunikasi dengan pihak FIFA.

Jika kita membandingkan kekisruhan PSSI sekarang dengan yang terdahulu, seharusnya FIFA sudah memberikan sanksi pada Indonesia sejak Nurdin Halid memimpin PSSI di akhir-akhir periodenya. Karena Pemerintah menunjukan perannya secara langsung untuk mengintervensi PSSI melalui Duta Besar Indonesia di Swiss.

Namun nyatanya hingga sekarang, FIFA tidak sekalipun memberikan sanksi terhadap Indonesia, begitupun adanya putusan Pemerintah yang membekukan PSSI sepertinya FIFA tidak berani memberikan sanksi apapun terhadap PSSI.

Mengapa FIFA tidak akan berani memberikan sanksi apapun terhadap PSSI, dan kalaupun ada sanksi dari FIFA, itupun tidak akan dibawah 1 tahun bahkan mungkin hanya hitungan bulan dan tidak akan mempengaruhi dunia industri sepakbola Indonesia.

Ada beberapa hal yang sangat fundamental dan sangat mempengaruhi segala aspek keputusan FIFA terhadap Indonesia untuk berpikir keras tentang langkah-langkah yang akan diambil FIFA terhadap organisasi sepakbola Indonesia untuk tidak memberikan sanksi apapun dan jikalaupun memberikan sanksi hanya hitungan bulan, karena Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar dan terpenting bagi FIFA untuk mendatangkan pundi-pundi keuangan bagi FIFA.

Karenanya FIFA tidak akan mematikan pasar strategis mereka, jika pasar strategis FIFA dimatikan secara otomatis akan mempengaruhi posisi keuangan FIFA untuk dapatkan keuntungan bagi "perusahaan" FIFA itu sendiri.

Dengan demikian Indonesia merupakan pasar terpenting bagi FIFA yang tidak mungkin akan dilepas begitu saja, bahkan bisa saja secara diam-diam akan mendukung langkah apapun yang akan di ambil pemerintah melalui Ketua KOI yang sudah ditunjuk oleh Pemerintah untuk melakukan komunikasi apapun dengan pihak FIFA untuk memperbaiki penyakit yang sudah kronis di dalam tubuh PSSI.

Salam,

@wilfun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun