Meski media digital mengantongi segudang hal positif dan baik, tak dapat dipungkiri juga di sana terjadi segudang kepincangan dan penyelewengan penggunaannya pada jalan dan cara yang tak baik dan terpuji.
Berhubungan dengan ini, pada hari-hari belakangan, saya disibukkan oleh peretas media facebook (hacker) yang meretas media facebook saya dengan menggunakan nama dan foto profil saya untuk membohongi teman-teman saya meminta-minta pulsa. Teman-teman saya di facebook tiba-tiba chat saya dan bertanya, benarkah saya buat akunt baru dan minta pulsa? Umumnya semua bertanya hal yang sama. Tetapi ada juga yang sudah tahu aksi penipuan ini sebagai 'lagu lama,' malah dimain-mainkan sebelum akhirnya sang peretas sendiri kapok lalu mem-'block' teman saya itu. Saya segera membuat pengumuman dengan foto maupun video dan siaran langsung bahwa saya belum membuat akunt baru dan apa lagi minta pulsa. Dari semua chat dan komunikasi terkait hal tak terpuji ini, ada yang menarik dari seorang teman yang bercerita bahwa ia ber-chat ria dengan si peretas seputar di mana dia tinggal, apa kesulitannya saat itu, lalu bagaimana teman saya itu bisa menolongnya jangan hanya pulsa tapi mungkin hal-hal lain yang lebih berguna baginya. Semua itu dilakukannya hanya untuk mempermainkannya sekaligus mengajari dia bagaimana hidup dengan cara yang elegan, bertanggungjawab dan jangan menjadi orang yang putar balik alias penipu-pembohong. Lebih dari semua itu apakah hacker itu tidak takut dosa kalau berbohong dan menipu? Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita para pengguna media sosial dan media digital agar menjaga marwah alat yang diciptakan ini untuk kebaikan umat manusia. Hacker, janganlah membohongi orang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H