Mohon tunggu...
Wildhan Ayu Syahputri
Wildhan Ayu Syahputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

College Student at STIAMAK Barunawati, Life is like a box of chocolates, You never know what you're gonna get.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Masih di Sini Meski Kau Tak Bisa Melihatku

1 November 2020   09:56 Diperbarui: 1 November 2020   10:15 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hellenlifetalks.com

Semua tokoh dalam cerita ini menggunakan nama,peristiwa,dan lokasi tidaklah asli,apabila ada yang mengalami kejadian yang sama maka itu hanyalah kebetulan belaka.

Aku menatap galeri ponsel ku sekali lagi,melihat foto seorang lelaki yang sama setiap hari,seorang lelaki yang menurutku tampan dan mengenakan kemeja biru tua dengan jam tangan berwarna hitam-silvernya.

Lelaki itu tersenyum lebar memamerkan senyumannya disertai dengan lesung pipit dikedua pipinya.Air mataku lantas menetes tanpa sadar saat aku tersenyum melihat foto lelaki itu di ponselku.

"Ocha, udah dong Cha,jangan nangis terus," ucap seseorang di belakangku. Tessa,teman sekamar ku di asrama kampus kami.

"Dia udah tenang disana,nanti dia ikut sedih kalau kamu nangis terus disini," tambahnya sembari memperlihatkan raut wajah khawatirnya.

"Entahlah Sa,rasanya seakan dia masih ada disini," ujarku lirih sembari masih memandang foto lelaki itu.

Fino,nama lelaki di foto itu,ia adalah salah satu orang yang penting di hidupku,hubungan kami berjalan lancar selama lebih dari 2 tahun bersama,hingga sesuatu terjadi setahun yang lalu.

-FLASHBACK-

Fino baru saja menyelesaikan mata kuliahnya yang terakhir di kampus,waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB,mata kuliah kali ini membahas banyak sekali materi ,jadi wajar saja jika ia pulang larut malam. Saat Fino sedang berjalan menuju parkiran motor yang sepi,seorang perempuan memanggil namanya dari belakang.

"FINO! Tunggu!" teriak perempuan yang memakai dress biru tua di belakangnya. Ratna,nama perempuan tersebut.

Fino sontak menoleh dan menghentikan jalannya untuk melihat Ratna yang berjalan mendekatinya.Ratna berjalan ke arah Fino dan berdiri di hadapannya.

"Fino,aku ingin bicara sesuatu ke kamu," ucapnya.

"Sesuatu apa ya Ra?" tanya Fino kebingungan,karena tidak biasanya Ratna ingin berbicara malam-malam seperti ini.

"Aku... suka sama kamu,kamu mau jadi pacar aku gak?" ujar Ratna yang membuat Fino terkejut bukan main,karena Fino sudah memiliki hubungan dengan Ocha selama 2 tahun ini,dan Ratna juga sudah tahu kalau ia sudah berpacaran dengan Ocha.

"Ra,kamu yang benar saja! aku sudah punya Ocha ,dan kamu juga tahu itu! maaf,aku tidak bisa menerima pernyataan kamu," jawab Fino secara tegas.

    Raut wajah Ratna berubah drastis,wajahnya cemberut dan terlihat marah mendengar jawaban Fino.

"Tapi aku rela kok jadi selingkuhan kamu!" teriaknya secara lantang,untung saja suasana parkiran sepi dan hanya ada mereka berdua.

"Hah? kamu sudah gila ya? tidak,aku tidak pernah berniat untuk mencintai orang lain selain Ocha,lebih baik kamu cari laki-laki diluar sana yang bisa kamu cintai,karena aku bukan orangnya,maaf Ra," jawab Fino terakhir kalinya sebelum akhirnya dia melanjutkan jalannya ke arah sepeda motor miliknya,dan menjalankan sepeda motor untuk pulang meninggalkan Ratna yang masih berdiri di tempat yang sama.

"Awas kamu Fino,lihat saja,apa yang akan terjadi," ucap Ratna dalam hati sembari melihat motor Fino yang perlahan menghilang dari hadapannya.

  Seminggu kemudian

Fino baru saja mengantarkan Ocha pulang ke rumahnya,ia mulai membersihkan diri dan mengganti baju nya menjadi baju tidur,kemudian dia membuka notif percakapan WhatsApp dari Ocha di ponselnya,ia merasa bersyukur mempunyai seorang perempuan yang baik hati dan perhatian seperti Ocha,dan dia juga berjanji akan menjaga Ocha kapanpun dan dimanapun.

Setelah membalas chat-nya dengan Ocha,Fino mulai merebahkan dirinya di kasur kamar kos-kosannya,perlahan kedua matanya mulai menutup menandakan bahwa tak lama ia akan segera terlelap. 

Baru saja ia akan memejamkan mata,ada suara seseorang mengetuk pintu kamar kos nya.Fino lantas membuka matanya kembali,dan beranjak dari kasurnya,dalam hati ia kebingungan atas siapa yang mengetuk pintunya malam hari seperti ini.Ia pun membuka pintu,tapi tidak ada siapapun,bahkan saat ia menoleh ke kanan dan ke kiri juga tidak ada siapapun,sepi dan senyap.

Fino menutup pintu kamar kostnya dan memutuskan kembali tidur.Saat tidur,entah kenapa dia merasa sesuatu berat menindihnya,badannya berkeringat hebat karena beratnya sesuatu yang menindihnya,seketika ia terbangun dan terduduk di kasurnya. Dia melihat jam dinding kamarnya,dan melihat bahwa jam sudah menunjukkan pukul 05.00 WIB, dan Fino memutuskan untuk sholat subuh,karena jam 8 pagi ia akan ada mata kuliah di kampus.

 -Pukul 20.21 WIB-

Fino sedang memacu sepeda motornya di jalan,dia baru saja berhasil mengerjakan tugas skripsinya karena dosen pembimbingnya sudah menerima skripsinya,dan sekarang dia sedang dalam perjalanan menjemput Ocha di rumah nya untuk mengajaknya makan malam sebagai perayaan skripsinya yang sudah selesai. 

Di tengah perjalanan,entah kenapa dia merasa sesuatu memeluk pinggangnya,seperti ada sebuah tangan yang memeluknya erat,ia sontak melihat di sebelah kanan kaca spion motornya.

"AAAAAHHHHH!" Ia langsung berteriak melihat seorang perempuan berwajah hancur tersenyum lebar memeluknya sambil melihat wajah Fino

TTIIIIIIIT

  Ia melihat kembali ke depan dan,

BRAAAAKKK

Kecelakaan itu terjadi, Fino terlempar jauh ke sisi jalan dan ia mendarat dengan posisi kepala terbentur terlebih dulu mengakibatkan ia tewas seketika di tempat,motornya hancur lebur tertabrak sebuah mobil hitam,dan pengemudi mobil tersebut berhasil kabur.

Di sisi lain,Ocha makin khawatir karena Fino tidak mengangkat teleponnya,dan sudah satu jam lebih di depan rumah.Akhirnya,ponselnya berdering dan menampilkan nama Fino di layarnya.Saat ia mengangkatnya,suara yang menjawabnya adalah suara lelaki paruh baya dan bukan suara Fino.

"Apakah benar ini Mbak Ocha?" tanya lelaki tersebut

"I-iya ,saya Ocha,ini siapa ya?" jawab Ocha kebingungan

"Saya dari pihak kepolisian,ingin mengabarkan bahwa kekasih anda Fino telah mengalami kecelakaan motor satu jam yang lalu,dan maaf nyawanya tidak dapat tertolong,mohon Mbak dan keluarga Mas Fino segera menuju ke rumah sakit XXXX ,terima kasih," ujar lelaki tersebut.

3 Bulan setelah kejadian tersebut

Akhirnya khasus kematian Fino telah terungkap, pengemudi mobil yang menabrak Fino adalah Ratna.Ya,dilihat dari riwayat percakapan WhatsApp di ponsel Ratna, ia pernah mendatangi salah satu 'orang pintar'  yang disarankan oleh temannya untuk meneror Fino,dan ia juga telah meretas ponsel milik Fino sehingga ia tahu kemana Fino pergi,dan pada malam itulah ia berhasil menabrak Fino menggunakan mobil hitam miliknya.Ratna pun kemudian ditangkap dan divonis penjara seumur hidup dan denda yang sangat banyak.Ocha menangis tidak percaya saat mengetahui bahwa Ratna yang juga teman satu jurusan dan satu kelasnya lah yang telah membunuh kekasihnya,Fino.

-FLASHBACK END-

Aku kembali meneteskan air mata mengingat kejadian tersebut,meskipun Fino sudah tidak ada lagi ,tetapi aku masih merasakan kehadirannya disisiku,aku harap dia sudah tenang disana. Sesaat setelah aku menutup ponselku,ada sebuah kertas kecil yang masuk ke kamarku lewat sela-sela bawah pintu.

Karena penasaran,aku mengambil kertas tersebut,dan melihat tulisan di kertas kecil tersebut,mataku terbelalak dan air mataku mengalir kembali  saat aku melihat tulisan di kertas itu,tulisan yang sangat aku kenal.Ya, tulisan Fino,dan kertas itu bertuliskan,

"Aku masih disini,meski kau tak bisa melihatku," . Tamat.

Jangan lupa memberi rating dan komentar pada artikel ini,karena rating dan komentar anda sangat bermanfaat bagi saya,terima kasih dan selamat membaca^^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun