Dibuat oleh Wildhan Ayu Syahputri
Adakah dari anda sekalian yang berniat untuk tinggal di kost yang ada di kota Surabaya? Apakah anda sudah tau berapa biaya hidup yang anda  harus keluarkan di kota Surabaya? Anda belum tahu?, kalau begitu izinkan saya memberi informasi kepada anda tentang biaya hidup yang anda keluarkan jika anda tinggal di kos-kosan yang ada di Surabaya.
Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki jumlah pendatang sangat banyak dari luar kota maupun luar provinsi,banyak sekali masyarakat di kota Surabaya yang memutuskan untuk hidup sendiri atau menyewa kos-kosan,dan tentu saja ada biaya-biaya hidup yang perlu diatur jika tinggal sendirian di sebuah kos-kosan terutama bagi yang belum memiliki pasangan,berikut perbandingan biaya-biaya hidup di Surabaya yang harus diperhitungkan.
1)Biaya Sewa Kos
Rata-rata biaya sewa kos di Surabaya berkisar antara Rp500.000 -- Rp700.000 tentunya dengan fasilitas yang berbeda-beda dan berbeda daerah pula.Kebanyakan untuk kos-kosan di daerah sekitar pusat Surabaya memiliki kisaran Rp700.000,sementara di daerah yang jauh dari pusat kota Surabaya mungkin bisa berkisar Rp500.000 bahkan bisa lebih murah.Berikut merupakan peta sewa kos di daerah sekitar Universitas Ciputra :
Perbedaan harga satu kamar kost di Surabaya biasanya didasari oleh perbedaan fasilitas,kelayakan pakai,akses jalan dan kebersihan kost,untuk harga kost Rp700.000 atau lebih ,tentu memiliki fasilitas yang jauh lebih nyaman dan lebih baik dibandingkan dengan yang berharga Rp500.000 kebawah.Perbedaan harga nya juga bisa didasari oleh letak kost itu sendiri,jika mencari kost di wilayah dekat tengah kota Surabaya maka akan cenderung lebih mahal ,dan sebaliknya.
2)Biaya Transportasi
Berbagai layanan transportasi publik di kota Surabaya bisa kamu manfaatkan. Antara lain layanan angkutan kota dengan berbagai jalurnya. Meski begitu, masih terdapat jalur yang harus transit. Dua kali naik dan turun angkot yang berbeda. Agar bisa sampai ke tujuan.
Misalnya saja, untuk menempuh jalur di persimpangan Jl. Pemuda -- Jl. Stasiun. Penghentian pertamanya di Jl. Indrapura, kemudian naik angkot lagi ke arah Tanjung Perak. Dengan tarif Rp4.000-Rp10.000 ribu di setiap jalurnya, kamu bisa langsung menghitungnya sendiri.
Untuk alasan hemat dan praktis, kebanyakan orang akhirnya memilih Ojek online. Pembayaran ojol menggunakan e-payment termasuk kemudahan yang bermanfaat buat kamu. Sebab, bisa setor sesuai kebutuhanmu dan lebih murah biaya yang dibayarkan. Alternatif lainnya yaitu kendaraan pribadi dengan rata-rata biayanya sekitar Rp450.000 selama 30 hari dengan estimasi harga BBM Rp15.000.Berikut adalah frekuensi penggunaan alat transportasi Online :
Untuk di daerah yang  berada jauh dari tengah kota Surabaya yakni di Surabaya bagian Utara ,cenderung memiliki harga makanan yang murah dibandingkan di Surabaya Utara. Misal, untuk 1 bungkus nasi beserta lauk ayam,sayur,tahu dan tempe bisa didapat dengan Rp10.000,dan bisa membeli air minum seharga Rp3.000,dan untuk menghemat biaya makan maka kebanyakan orang yang tinggal di kos-kosan memilih untuk memasak sendiri dengan bahan-bahan yang dibeli di pasar terdekat.(Kadang juga lauk sarapan dan lauk makan siang disimpan di kulkas untuk dimakan nanti malam hehehe...)
Tapi jika tinggal di daerah dekat dengan tengah kota,maka harga untuk 1 bungkus nasi bisa mencapai Rp15.000 bahkan lebih tergantung dari lauk yang dipilih dan warung yang didatangi.Berikut salah satu daftar harga makanan di salah satu depot makanan di Surabaya :
Yang termasuk dalam biaya lain-lain ini adalah biaya untuk mencuci pakaian/laundry,dan biaya kuliah yang dibayarkan oleh mahasiswa yang tinggal di kos-kosan. Untuk biaya mencuci pakaian,kebanyakan penghuni kost memilih untuk mencuci pakaiannya sendiri dengan membeli sabun cuci pakaian seperti Molto,Rinso,Daia dll karena harganya yang murah berkisar Rp1.500 -- Rp5.000 dan jika sudah selesai mencuci maka mereka akan mengeringkannya dengan menggantungkan pakaian basah tersebut di gantungan baju didepan pintu kost masing-masing.
Untuk biaya kuliah sendiri,para mahasiswa kost kebanyakan menerima kiriman uang dari orang tua mereka lewat  transfer bank,ada juga yang bekerja paruh waktu sembari kuliah di gerai-gerai makanan,perkantoran,pabrik dan lainnya.
Wildhan Ayu Syahputri - STIAMAK Barunawati, www.stiamak.ac.id , 14 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H