Mohon tunggu...
Wild flower
Wild flower Mohon Tunggu... -

Tukang baca yang sedang berusaha merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Toa, Lonceng dan Genta

3 Agustus 2016   11:00 Diperbarui: 3 Agustus 2016   11:02 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Toa  , Lonceng dan Genta
Sudah lama suaranya bergema
Memanggil pemeluk, untuk tak lupa penanda
Untuk sejenak mengingat sang Pencipta

Toa, lonceng , genta  dan agama
Manusia dan Pencipta
Waktu  yang sering terlupa
Untuk sejenak berhenti dan berdoa

Jangan salahkan Toa
Juga lonceng-lonceng gereja
atau genta di Vihara
Karena mereka hanya benda

Kita manusia yang harusnya mencerna
Dan memakai mereka dengan bijaksana
Bagaimana fungsi benda agar  berguna
Dan bukan malah mengganggu para tetangga

Mengatur volume bunyi dan waktu yang tertata
Menghargai perbedaan dan menerima dengan hati terbuka
Dan tak menjadikan amuk massa atas nama agama

Toa dan lonceng gereja
Juga genta suara di Vihara
Tak pernah dirancang untuk jadi senjata
untuk memusuhi sesama

Bila sang Nabi dan Pencipta melihat laku kita
Akan bersukakah mereka ,
atas segala laku kita yang memakai lagi-lagi NamaNya ?
Mari kita hening sejenak bersama…….

Catatan kaki : 

Ingat kebendaan mereka sebenarnya petunjuk universal bagi manusia melawan lupa
dan lupa terfatal manusia adalah lupa pada Pencipta, yang digemakan lagi oleh suara-suara mereka.

Saran :

Pakailah mereka dengan bijak, dan semoga kebijakan dibalas dengan pengertian dan dukungan yang saling mengeratkan dalam damai.

Salam damai negeriku tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun