Mohon tunggu...
Wild flower
Wild flower Mohon Tunggu... -

Tukang baca yang sedang berusaha merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mencari Cinta si Fitri

21 Juli 2016   09:52 Diperbarui: 21 Juli 2016   10:09 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

  Bulan bulan panjang tanpa Fitri, dan kini nama Fitri mulai membayang, seiring bulan penuh  berkah yang hampir tiba. Ku ingat lagi dulu celotehannya tentang indahnya puasa,  tentang penjalanan Musafir dalam menemukan Sang Khalik, tentang pengendalian diri, tentang  memfitrahkan kembali jiwa .

Tiba tiba kata katanya terpeta,” Bagaimana kita bisa menjaga kemenangan itu, agar tetap menjadi milik kita, bahkan ketika Ramadhan dan Idul Fitri berlalu?”

Bagaimana ………………………..

Pertanyaan yang kini ada dipelupuk mata, tapi tak sanggup ku jawab. Meski secara teori bisa bisa saja aku menulis tentang berbagai kiat agar hidup berkemenangan. Tapi  terlalu malu aku untuk bahkan menuliskan satu katapun tentang  itu.

Hanya rindu yang memekat pada cinta si Fitri. Cinta yang selalu ada untukku, namun ku abai bila ku tak perlu. Cinta yang selalu sabar, meski ku campakan dia dalam bulan bulan panjangku dalam dunia dan hidupku sendiri.  Pada dia yang hanya ku dekap dalam kehangatan bulan penuh berkah dengan segenap rindu…………………

Aku mencintaimu Fitri.

Sekian.

Terinspirasi dari cerita Pak Ikhwanul Halim dari judul Setiap kali Firni menghilang.

(Cerpen ditulis oleh orang awam yang juga merindukan bulan keberkahan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun