Mohon tunggu...
Iden Wildensyah™
Iden Wildensyah™ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Nature

Atap dan Desain Kontemporer

16 Februari 2011   05:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:33 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1297835242382990983

[caption id="attachment_91090" align="alignleft" width="300" caption="rumah dengan kombinasi rangka atap baja ringan dan kayu, overstek kayu (dok.Iden Wildensyah)"][/caption] ”Satu-satunya alasan kenapa ada waktu, karena segala sesuatu tidak terjadi sekaligus”(Albert Einstein) Seperti rambut yang menjadi mahkota seseorang, atap sebuah rumah atau bangunan tertentu juga menjadi salah satu daya tarik dari rumah atau bangunan bersangkutan. Namun, desain atap tidak hanya wajib memerhatikan faktor estetika, tetapi juga harus memerhatikan faktor musim saat rumah atau bangunan tersebut didirikan. (Korano Nicolash LMS pada harian KOMPAS Jumat, 03 Desember 2004). Faktor musim tidak menjadi fokus saat ini, hanya saja untuk masalah desain, hal itu mungkin harus menjadi pertimbangan agar kenyamanan dan estetika bisa selaras. Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari hujan maupun salju. Bentuk atap beragam dari mulai bentuk datar, miring, setengah kuda-kuda, setengah bola dsb. walaupun demikian fungsinya tetap sama yaitu melindungi bagian bawah dan untuk mengalirkan air atau daun pepohonan yang jatuh di atap bisa turun tidak menggenangi atau menumpuk di atas atap. Sementara itu desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah “perancangan proses”. Kontemporer Kontemporer dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta memiliki dua arti pertama sewaktu; semasa; pada waktu yang atau masa yang sama, arti yang kedua adalah pada masa kini. Dalam situs www.astudio.id.or.id dituliskan Kontemporer, dari sisi etimologi bahasanya dapat diartikan sebagai ‘yang terkini’, atau memiliki pengertian yang sama dengan ‘modern’. Jika kontemporer adalah ideologi yang berpegang pada kekinian, maka seni kontemporer mestinya adalah sebuah karya seni yang kontekstual, yang maknanya harus memiliki nilai sebagai upacara bersama. Sementara itu dalam situs www.arsitek-baik.com Kontemporer adalah suatu aliran yang terbuka terhadap berbagai pengaruh seperti gaya, teknologi, dan tradisi, yang berusaha mengolah material, teknologi dan ruang secara inovatif, aspiratif, dan imajinatif. Rumah yang unik dan berbeda dari yang lain menjadikan hunian memiliki nilai prestise tersendiri. Desain dan arsitektur pun mengacu pada perkembangan gaya hidup masa kini yang bebas berekspresi dengan menampilkan bentuk geometris unik atau permainan warna. Pun dengan atap kontemporer, karena konteksnya kekinian maka atap harus menjadi bagian dari desain kontemporer secara keseluruhan. Atap harus menjawab kebutuhan desain yang berkembang terus menerus sepanjang waktu. Ada anggapan bahwa rangka atap baja ringan tidak bisa fleksibel mengikuti desain arsitektur, untuk beberapa bentuk profil mungkin saja tidak bisa diaplikasikan. Hal ini terjadi karena keterbatasan dalam bentuk profil tersebut yang hanya bisa membuat rangka kuda-kuda konvensional segitiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun