Mohon tunggu...
Iden Wildensyahâ„¢
Iden Wildensyahâ„¢ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

High Risk Book!

1 Desember 2010   00:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:09 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_77931" align="alignleft" width="300" caption="High Risk Book! (dok.iden wildensyah)"][/caption] Salah satu keunikan yang saya tangkap di Pasar Buku Palasari adalah buku-buku yang tersusun rapi kemudian di beri peringatan High Risk oleh penjualnya. High Risk adalah kondisi dimana sesuatu beresiko besar, resiko tinggi jika tidak diperhatikan. High Risk selanjutnya biasanya digambarkan dengan bangunan tinggi, curam dan berbahaya bagi pengunjung. Dalam kamus High Risk (diterjemahkan) memiliki banyak definisi(1) Dari, yang berkaitan dengan, atau ditandai dengan resiko: bisnis berisiko tinggi. (2) Menjadi terutama tunduk pada potensi bahaya atau bahaya: prosedur pembedahan yang berisiko tinggi. (3) Menandakan suatu kelompok, bagian, dll, yang khususnya subjek atau terkena bahaya. (4) finansial tidak aman atau aman; "investasi yang buruk"; "investasi berisiko tinggi", "apa pun yang berjanji untuk membayar terlalu banyak tidak dapat membantu menjadi riskan"; "perusahaan bisnis spekulatif".

High Risk kali ini berbeda, di sela-sela pencarian buku-buku menarik, saya menemukan High Risk pada salah satu deretan buku di Palasari tersebut. Bisa jadi dimaksudkan agar para calon pembeli berhati-hati, tidak asal cabut. Karena kalau tidak diperhatikan, langsung main cabut begitu saja, resikonya deretan buku tersebut akan jatuh menimpa pencabutnya (dalam bahasa sunda disebut dengan ‘ngaburudul’).

Deretan buku itu memang sangat padat, sehingga wajar saja jika penjual buku memberikan peringatan dalam bentuk tulisan. Satu dicabut tanpa berhati-hati akan membuat susunannya goyah dan ‘bruuuk’ ambruk seluruh deretan tersebut. Saya membayangkannya seperti mencabut puzle rahasia pembuka ruangan rahasia berisi harta karun yang sangat berharga. Jika salah mencabut puzle-nya, resiko yang akan diterima bukan ruangan harta karun emas, berlian dan barang berharga lainnya, tetapi korban jiwa karena tertimpa deretan puzle tersebut.

Tantangan selanjutnya, beranikah anda menerima tantangan high risk tanpa menyebabkan korban ambruknya deretan buku tersebut? Kalau berani, jangan bilang tantangannya dari saya. Bilang saja, tertarik dengan sesuatu yang High Risk. Hehehe.. salam High risk deh J (Iden Wildensyah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun