Mohon tunggu...
Iden Wildensyahâ„¢
Iden Wildensyahâ„¢ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Matikan Roben dan Sneijder!

6 Juli 2010   12:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:03 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_187391" align="alignright" width="256" caption="Arjen Robbend dan Wesley Sneijder (www.dailymail.co.uk)"][/caption] Jika Uruguay ingin memenangi pertandingan, matikan Roben dan Sneijder. Kedua pemain Belanda ini adalah motor serangan yang memiliki mobilitas paling tinggi. Beberapa gol serta peluang yang tercipta dari Team Belanda selalu berawal dari kedua pemain ini, minimal membuka ruang gerak untuk pemain lain menerobos menembus pertahanan. Arjen Roben adalah pemain Bayern Munchen, sementara Wesley Sneijder adalah pemain Inter Milan. Keduanya pernah bertemu di final piala champion 2010 yang dimenangi oleh Inter Milan. Pada awalnya saya melihat kedua pemain ini sangat sulit disatukan karena memiliki type bermain yang sama. Apalagi sama-sama tumpuan kaki terkuatnya ada di kiri. Kaki kirinya senjata paling mematikan. Dengan skill dan type yang sama, beberapa pemain sulit disatukan. Misalnya di Inggris ada Steven Gerard dan Frank Lampard atau John Terry yang ketika bersatu selalu disebut tidak ada dua kapten dalam satu kapal. Type yang sama, cara bermain yang mirip dan karakter yang tidak jauh beda ternyata bukan hambatan bagi Roben dan Sneijder. Keduanya sangat kompak. Jika semula salahsatu yang mengalah. Jika Sneijder main, maka sementara Roben duduk dibangku cadangan. Keduanya tampil luar biasa ketika menghadapi Brasil di Perempat final. Sneijder dan Roben bahu membahu membangun serangan, menembus pertahanan dengan sesekali melancarkan tendangan ke arah gawang lawan. Mampukah keduanya tampil konsisten melawan Uruguay? Jika benar maka Belanda bersiap menuju Final menunggu pemenang antara Jerman dan Spanyol. Tetapi jika dua-duanya dimatikan oleh para pemain Uruguay, maka bersiaplah untuk menjadi penonton saat final berlangsung. Walaupun masih ada harapan menggenggam juara ketiga, tapi apalah artinya juara ketiga jika sebenarnya mampu meraih peringkat pertama. Ada keuntungan bagi Belanda sekarang, Suarez sang motor serangan didepan yang memiliki stamina sangat baik, tidak main. Artinya Uruguay pincang didepan walaupun masih ada Diego Forlan. Tapi apalah artinya Diego Forlan tanpa Suarez yang lincah. Kita tunggu saja, semoga ada kejutan Uruguay untuk meredam serangan Belanda. Lebih lanjut kita nantikan strategi Anti Roben dan Sneijder.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun