Mohon tunggu...
Iden Wildensyahâ„¢
Iden Wildensyahâ„¢ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Unyil Vs Ipin & Upin

2 Juli 2010   23:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:08 2293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_181866" align="alignright" width="300" caption="Unyil dan teman-teman (chocorenji.wordpress.com)"][/caption] Tayangan favorit di hari minggu pagi pukul 8.00 WIB tahun 1980-an adalah Si Unyil. Bagi saya waktu kecil, Si Unyil itu sangat menyenangkan. Sosoknya baik, sering mengaji, rajin sekolah dan hormat pada ibu dan bapak. Tokoh-tokoh di cerita Si Unyil lainnya adalah Meni, Ucrit, Usro, Pa Ogah dan temannya, Pa Raden dan Bu Raden. Dengan peci khas serta sarung yang diselempangkan, Unyil adalah sosok yang mengagumkan. Unyil itu bijaksana, suaranya damai, khas dan menyejukan. Kisah-kisah yang diceritakan adalah hal-hal sederhana seperti yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pak Raden yang khas dengan kumisnya, Bu Raden yang suaranya damai, Pak Ogah yang sering nongkrong di Pos Kamling adalah fenomena umum yang ada dimasyarakat kita. Unyil itu Indonesia banget, saya masih ingat bagaimana tutur katanya yang bagus serta sopan santun yang sering dipraktekan dalam setiap adegannya. Walaupun hanya boneka tangan tetapi rasanya cerita Unyil itu sungguh sangat menarik. [caption id="attachment_181869" align="alignleft" width="300" caption="Salahsatu adegan serial Si Unyil (chocorenji.wordpress.com)"][/caption] Seiring waktu, Unyil bertranformasi dengan jaman. Salahsatu stasiun televisi menayangkan Unyil dalam berbagai topik yang langsung berhubungan dengan dunia nyata. Misalnya Koper Si Unyil, petualang si Unyil dlsb. Ceritanya juga makin beragam, dari sekedar menceritakan perjalanan sampai kisah-kisah pribadi yang menarik diikuti. Sayangnya transformasi ini kurang diminati oleh anak-anak Indonesia. Saya tidak tahu karena dalam benak saya yang bukan anak-anak, tayangan Unyil sekarang bukan lagi cerita anak-anak. Tidak jauh beda dengan cerita perjalanan pada umumnya. Unyil hanya sesekali saja muncul. Ketidakhadiran Unyil dalam benak anak-anak Indonesia ini ternyata menjadi sebuah hal yang baik bagi Ipin & Upin. Perlahan dengan pasti, tayangan Ipin dan Upin merasuki jiwa anak-anak Indonesia. Ipin & Upin adalah cerita tentang dua orang anak kecil kembar bersama teman-temannya di Malaysia. Harap dicatat di Malaysia tetapi beberapa segmen ceritanya seolah menyiratkan ada Indonesianya. Misalnya Atuk Dalang, yang jago memainkan wayang kulit serta jago juga bermain Badminton dan keterampilan lainnya. Lalu lagu Rasa Sayang dan beberapa petikan cerita lainnya yang seolah menunjukan milik Malaysia. Kita tidak bisa protes atas tayangan Ipin & Upin ini karena sudah menjadi tayangan favorit anak-anak Indonesia. Kita juga tidak bisa protes karena tayangan si Unyil kalah bersaing dengan Ipin & Upin. Kita hanya bisa menyeimbangkannya dengan mengurangi anak dari kecanduan nonton televisi. Kalau perlu batasi tidak lebih dari dua jam sehari didepan televisi. Ajak membaca atau mengeksplorasi alam Indonesia yang indah ini. Saya yakin jika itu dilakukan dengan baik, tayangan Ipin & Upin tidak akan menjadi media propaganda Malaysia atas kebudayaan Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun