Mohon tunggu...
Iden Wildensyahâ„¢
Iden Wildensyahâ„¢ Mohon Tunggu... Administrasi - Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Senang jalan-jalan, menulis lingkungan, dan sesekali menulis ide yang muncul tentang pendidikan kreatif. Temui saya juga di http://www.iden.web.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Panjat Tebing dan Panjat Pohon Kelapa

5 Mei 2010   23:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:23 1541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_132769" align="alignright" width="200" caption="Pemanjat Tebing (diunduh dari www.pourleservicepublic.net)"][/caption] Panjat Tebing dan Panjat Pohon Kelapa Ada hubungan kausalitas antara panjat tebing dengan panjat pohon kelapa. Dari terminologi umum, panjat tebing adalah kegiatan memanjat tebing dilakukan oleh orang-orang terlatih dan menggunakan peralatan khusus. Sementara memanjat pohon kelapa adalah kegiatan menaiki pohon kelapa yang dilakukan untuk mengambil nira (disebut juga penderes nira kelapa), memetik kelapa dan mengambil nyiur muda untuk bahan ketupat. Dari kedua terminologi bebas ini dapat ditarik benang merah kesamaan, yaitu sama-sama memanjat, sama-sama mengandung resiko jatuh dari ketinggian. Kalau alatnya, tentu saja beda. Panjat tebing menggunakan alat yang banyak, sementara panjat pohon kelapa tanpa alat apapun hanya sebuah golok dipinggang. Kalau resiko jatuh sih, dua-duanya sama beresiko. Ketinggian itu gravitasi seolah menyedot badan ke bawah. Menarik tubuh agar tidak terlalu tinggi dari tanah. Gravitasi benar-benar harus disiasati agar proses pemanjatan berlangsung aman dan sukses. Untuk mensiasati ini, para pemanjat menempelkan tubuhnya ke dinding sedekat mungkin, membuat pengaman sebaik mungkin dan tentu memenej sebaik-baiknya. [caption id="attachment_132771" align="alignleft" width="225" caption="Pemanjat Pohon Kelapa (diunduh dari www.skygers.net)"][/caption] Pemanjat tebing akan dilengkapi dengan perlengkapan seperti Seat Harness, helm, carabinner, carmantel, dlsb. Dengan perlengkapan yang sangat lengkap ini, jalur pemanjatan sesulit apapun bisa dilewati, bisa dijajal, bisa diusahakan untuk jalur pemanjat lainnya. Sementara untuk pemanjat pohon kelapa, tidak membawa apa-apa selain bekal pengalaman dari satu pohon kelapa ke pohon kelapa lainnya. Resiko jatuhnya sama saja, bisa fatal bahkan sampai kehilangan nyawa. Berdasarkan data ini, bahwa memanjat pohon kelapa memiliki resiko besar jatuh, SKYGERS sebuah organisasi pemanjat profesional di Bandung mengadakan pelatihan safety (keamanan) memanjat pohon kelapa bagi para pemanjat pohon kelapa di sebuah desa di Jawa. Saya melihat ini dalam tayangan di Metro TV. Saya melihat seorang instrukturnya yaitu Harry Suliztiarto (mas Harry) sosok senior di Skygers yang memberikan detail materi tentang keamanan memanjat pohon kelapa. Saya merasa materi yang disampaikan Skygers kepada para pemanjat pohon kelapa ini sangat penting. Ini bagian dari kampanye safety climbing yang juga pernah dilakukan untuk para pekerja di ketinggian. Lalu penyelamatan korban diketinggian dlsb. Untuk para pemanjat pohon kelapa, safety procedurnya adalah memakai bantuan tali webing. Webing ini memungkinkan pemanjat pohon tetap aman ketika dia terpeleset. Inilah konsep kepedulian pada masyarakat yang dilakukan para pemanjat untuk pemanjat lainnya. Dimasyarakat masih banyak pemanjat-pemanjat. Rata-rata hanya mengandalkan kemampuan instingnya. Kalau safety procedurnya selalu dikesampingkan dan membiarkan Tuhan yang mengendalikan nyawa. Kalau jatuh.. ya sudah takdir. Iden Wildensyah adalah Alumni Sekolah Memanjat Tebing SkYGERS tahun 2000. Tentang Skygers bisa diklik di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun