Mohon tunggu...
Wilda Pertiwi
Wilda Pertiwi Mohon Tunggu... -

love my world

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seword.com, Situs Pendukung Ahok yang Tak Kunjung Move On

26 April 2017   00:14 Diperbarui: 26 April 2017   09:00 2889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nampaknya, para pendukung Ahok masih belum bisa move on dari kekalahan telak pada Pilkada kemarin. Serang-menyerang lawan dengan nada kotor dan provokatif masih menjadi andalan mereka. Serangan dilancarkan bukan hanya dari para pendukung, media abal-abal pendukungnya pun ikut dan bahkan aktif menyerang lawan-lawan politik Ahok. Salah satu media andalan yang terang-terangan mendukung Ahok adalah seword.com.

Pihak yang selalu menjadi sasaran serangan seword adalah Hary Tanoesoedbjo. Sosok yang berpengaruh memenangkan Anies-Sandi pada Pilkada kemarin. Setelah fitnah konspirasi Lippo dengan Anies-Sandi tentang proyek rumah DP. 0 mentah dan gagal total, karena diklarifikasi langsung oleh pihak Lippo bahwa itu adalah hoax, belum puas ejakulasi, melalui tulisan Rinhardi Aldo, seword kembali menyerang Hary Tanoe dan MNC medianya.

Dalam tulisan tersebut, Rinhardi Aldo seolah membandingkan antara media yang satu dengan media yang lainnya. Tapi ada yang pincang dalam perbandingannya. Ia hanya mengungkap semua yang dianggapnya sebagai keburukan yang dilakukan MNC, tapi menafikan keburukan-keburukan media lain yang bahkan sudah menjadi rahasia umum.

Menuduh HT oligarki terhadap medianya, tapi menafikan seword yang melulu menjilat Ahok dan menghantam lawan politik Ahok. Menuduh berita media MNC tak berimbang, tapi menafikan sajian berita metro tv yang dibenci umat Islam bahkan diusir berkali-kali oleh umat Islam. Frekuensi publik? Seperti itukah metro tv menggunakan frekuensi publik? Memelintir berita hingga membuat marah dan geram Buya Yahya?  Jadi siapakah yang oligarki sebenarnya?

Rinhardi Aldo mengaku dirinya sebagai orang yang kerap memonitor sejumlah media di Indonesia, bahkan dalam profilnya, ia mengaku sebagai kontributor UC News. Namun, jika memang dia selalu memonitor media, selayaknya dan seharusnya dia akan tau bahwa MNC selalu menyajikan berita yang berimbang. Berita soal Pilkada, misalnya. Katakanlah jika media-media MNC memuat berita tentang Ahok 10, maka tentang Anies pun 10. Silahkan cek dan monitor sendiri.

Jika MNC memberitakan Ahok terkait sidang penistaan agama, tidak lantas MNC memberitakan hal negatif tentang Ahok. Semua media memberitakan hal itu. Dan itu memang sudah konsekuensi Ahok yang haris ia terima karena telah melakukan penistaan terhadap agama Islam. Pun sebaliknya, ketika Anies dilaporkan ke KPK atas dugaan korupsi dana pameran buku di Frunk Furt, media MNC juga memberitakannya. Ini membuktikan bahwa media MNC selalu menyajikan informasi yang berimbang.  

Jangan menuduh salah satu media memihak. Semua media memihak, tapi media yang berpihak kepada kepentingan rakyat itu hanya MNC. MNC menjadi satu-satunya media yang tak mau dibayar hanya untuk memoles citra temperamental Ahok, dan memaksa menyajikan informasi hanya untuk memuji Jokowi yang nyatanya Nawa Citanya pun tak kunjung ia tepati. MNC menjadi satu-satunya media yang berani mengatakan benar jika benar, dan salah jika salah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun