Mohon tunggu...
Wildan Shihab
Wildan Shihab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Wildan Shihab, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Semester 5.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan TikTok sebagai Media Pembelajaran bagi Mahasiwa

9 Januari 2024   16:55 Diperbarui: 9 Januari 2024   17:15 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era digital seperti ini pengaruh media sosial di tengah masyarakat sangat berkembang dengan pesat. Media sosial menjadi salah satu sentral aktivitas digital masyarakat modern. Dengan menggunakan smartphone, media sosial menggeser berbagai prioritas konvensional menjadi lebih digital dan terhubung secara online untuk berbagai kepentingan. Dilansir dari laman kominfo.go.id, pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Hal ini mencerminkan tingginya minat masyarakat Indonesia dalam berinteraksi, berbagi, dan terlibat dalam aktivitas sosial melalui platform online.

Di antara sejumlah platforms media sosial yang banyak beredar di pasaran, TikTok menjadi salah satu media sosial yang sangat populer, khususnya di kalangan generasi muda. Sejak awal pandemi Covid-19, TikTok terus mengalami peningkatan yang pesat hingga sekarang. Berdasarkan laporan dari We are Social dan Hootsuite, pada bulan Oktober 2023, jumlah pengguna TikTok di Indonesia mencapai 106,52 juta orang. Terjadi peningkatan sebesar 6,74% dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya, di mana jumlahnya mencapai 99,79 juta orang. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pengguna tiktok terbanyak ke-2 di dunia, dibawah Amerika Serikat.

Secara lebih rinci, dikutip dari laman Dataindonesia.id, berdasarkan data Socialinsider.io, sebanyak 55,72% mayoritas pengguna TikTok di Indonesia merupakan perempuan. Di sisi lain, sebanyak 44,9% pengguna TikTok di Indonesia merupakan laki-laki. Lebih lanjut, 41,26% dari pengguna TikTok di Indonesia berada di kisaran usia 18-24 tahun. Selain itu, 38,40% pengguna TikTok berusia 25-34 tahun. Terdapat juga 12,64% pengguna TikTok di Indonesia berusia 25-34 tahun. Lalu, proporsi pengguna TikTok yang berada di rentang 45-54 dan 55 tahun ke atas masing-masing sebesar 4,84% dan 2,86%. Selanjutnya, proporsi pengguna TikTok yang berada di rentang usia 45-54 tahun dan 55 tahun ke atas masing-masing sebesar 4,84% dan 2,86%

Aplikasi yang di dirikan pada tahun 2016 oleh ByteDance perusahaan asal China ini menyajikan format video pendek dengan durasi 15 hingga 60 detik, hal ini memungkinkan pengguna untuk membuat konten yang singkat dan mudah dicerna. Format tersebut sesuai dengan kecenderungan konsumen modern yang menyukai konten singkat. Selain itu, algoritma TikTok sangat canggih dalam menyaring konten. Platform ini dapat mengidentifikasi preferensi pengguna berdasarkan interaksi mereka dengan video, dan dengan demikian menyajikan konten yang lebih relevan dan menarik bagi setiap individu. Hal ini yang menjadikan tiktok sebagai fenomena baru yang mencolok dalam beberapa tahun terakhir dan banyak digemari oleh kalangan muda, termasuk mahasiswa.

Pemanfaatan media sosial TikTok telah banyak digunakan oleh mahasiswa. Selain, sebagai media pemenuhan kebutuhan informasi yang mereka inginkan, TikTok juga dapat sebagai media pembelajaran atau edukasi tambahan bagi mahasiswa. Penting diingat, pendidikan tidak hanya terbatas pada lingkungan kelas saja, melainkan dapat diperoleh melalui berbagai konten yang tersedia di TikTok. Sebab banyak manfaat yang didapat dari konten yang disajikan oleh Tiktok, seperti konten review buku dan materi kuliah yang dapat membantu mahasiswa dalam memilih sumber bacaan yang relevan dengan studi mereka.

Jenis konten lainnya yang dapat bermanfaat bagi mahasiswa yaitu konten yang berisi informasi karir dan magang.  Mahasiswa dapat memanfaatkan TikTok untuk berbagi maupun mencari informasi terkait karir, pengembangan diri, atau nasihat praktis untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. Hal tersebut membantu mahasiswa dalam mendapatkan wawasan mengenai dunia pekerjaan, tips mencari magang, atau pengalaman kerja yang bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri untuk karir.

Selain itu, konten TikTok juga dapat membantu mahasiswa yang sedang menyusun skripsi maupun tugas akhir. Mahasiswa dapat memanfaatkan konten yang tersedia di TikTok melalui video-video pendek yang memberikan penjelasan atau pembelajaran singkat tentang konsep-konsep tertentu yang relevan dengan skripsi mereka. TikTok juga bisa menjadi sumber wawasan tambahan di luar kelas bagi mahasiswa terkait penelitian dan penulisan skripsi, seperti cara mencari referensi, mengorganisir data, atau menyusun argumentasi. Ketiga manfaat tersebut dapat diperoleh dengan mudah oleh mahasiswa hanya dengan mencari nama content creator atau jenis kontentnya melalui fitur search yang ada di TikTok.

Sehubungan dengan hal tersebut Norma Desvia, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengungkapkan bahwa hadirnya aplikasi TikTok dapat membantu dirinya dalam perkuliahan.

"Menurut saya selain menonton video dance, TikTok juga banyak membantu saya dalam perkuliahan ataupun di luar perkuliahan. Contohnya kaya saya bisa mendapat refrensi buku yang sesuai dengan prodi saya, terus saya juga mendapatkan info pelatihan magang maupun volunteer dari TikTok yang dapat membantu saya menambah portofolio," ungkapnya.

Norma juga menambahkan bahwa aplikasi TikTok membantunya dalam meningkatkan beberapa skill yang dimilikinya berkat video tutorial dan tips yang ia sering akses.

"TikTok juga membantu saya meningkatkan skill copywriting, contohnya dari salah satu konten kreator yang menjelaskan perbedaan copywriting dengan content writer, kemudian tips menulis yang baik dan cara meningkatkan kosa kata saya, terus saya jadi bisa mengedit video berkat belajar secara otodidak dengan nonton tutorial cara edit video di beberapa akun yang ada di TikTok," jelasnya.

Dapat disimpulkan, melalui konten-kontennya TikTok dapat berfungsi sebagai sumber pengetahuan tambahan yang bermanfaat bagi mahasiswa, menyediakan informasi dan inspirasi. Meskipun TikTok bisa memberikan banyak manfaat, penting untuk tetap selektif dan kritis dalam mengonsumsi konten yang dapat dipercaya dan relevan. Serta menyadari batasan waktu penggunaan TikTok agar tidak menjadi kecanduan digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun