Mohon tunggu...
Wildan Shihab
Wildan Shihab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Wildan Shihab, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Semester 5.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wajah Baru Trotoar Margonda

22 Desember 2022   21:54 Diperbarui: 22 Desember 2022   22:29 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembangunan Trotoar Margonda, Depok (22/12/2022) wildan shihab/dokpri

Pada tahun ini, Jalan Margonda Raya, Depok mendapat wajah yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan itu terlihat dari dihilangkannya pembatas jalan yang memisahkan antara pengguna lajur cepat dan lajur lambat. Hal itu akibat dari penataan dan pelebaran trotoar yang di lakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

Upaya ini bagian dari branding yang terus disosialisasikan oleh pemkot depok yaitu "Depok sebagai Friendly City". Dengan adanya penataan dan pelebaran trotoar ini, diharapkan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki yang mengakses jalan itu terutama bagi penyandang disabilitas.

Pembangunan yang dilakukan oleh DPUPR Kota Depok  itu sempat mengundang beberapa polemik, diantaranya keluhan dari sebagian masyarakat karena menambah buruk kemacetan. Terlebih Jalan Margonda Raya merupakan akses utama bagi masyarakat yang bekerja di Jakarta maupun di Bogor.

Di sisi lain, akibat dari pembangunan trotoar justru mengganggu dan menghalangi akses masuk ke SDN Pondok Cina 1, yang ada disebelah Gramedia. Pintu gerbang masuk ke sekolah itu menjadi terhalang dan membuat para siswa, guru, dan orang tua murid yang keluar masuk menjadi kesulitan.

Meskipun begitu, pembangunan trotoar margonda tetap dilanjutkan hingga saat ini. Dilansir dari portal berita remis kota depok, berita.depok.go.id, kini penataan trotoar itu sampai pada tahap menutup lobang trotoar di sepanjang jalan dengan vangkom atau manhole.

"Lubang vangkom atau bak kontrol saluran air, lubang vangkom ini akan kami tutup permanen. Saat ini tutup vangkom yang sudah jadi untuk di Jalan Margonda Raya segmen 1, mulai kami pasang sejak Kamis (15/12) kemarin," kata Kepala DPUPR Kota Depok Citra Indah Yulianty, Jumat (16/12/22).

Walaupun penataan trotoar Margonda belum rampung sepenuhnya. Wajah baru trotoar Margonda sudah mulai terlihat, kini trotoar Margonda tampak lebih luas dan rapih dari sebelumnya. Selain itu, trotoar juga sudah bisa digunakan kembali untuk pejalan kaki.

Namun, dengan catatan pihak penanggungjawab lebih memperhatikan keamanan serta kebersihan trotoar itu. Sebab masih terdapat beberapa besi berserakan dan lubang yang cukup dalam, kalau tidak hati-hati justru berpotensi membahayakan pejalan kaki yang berlalu lalang.

Meskipun saat ini trotoar margonda tampak lebih luas, pembangunan trotoar itu tetap menuai berbagai komentar dari masyarakat sekitar. Salah seorang pejalan kaki, Baihaqi (26) mengatakan pembangunan trotoar ini dinilai sangat bermanfaat bagi pejalan kaki, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan atau disabilitas.

"Saya senang dan puas dengan pembangunan trotoar Margonda ini. Karena bermanfaat banget bagi kami pejalan kaki, juga trotoar yang sekarang ramah untuk penyandang disabilitas karena didukung fasilitas yang ada," ujar Baihaqi.

Baihaqi menambahkan, ia berharap pembanguan trotoar selanjutnya dapat segera terealisasi. Dengan begitu, seluruh trotoar yang berada di kawasan depok terlihat cantik dan ramah bagi pejalan kaki.

"Saya berharap, mudah-mudahan penataan trotoar  tidak hanya di sepanjang Jalan Margonda saja, tetapi di seluruh kawasan depok. Agar Kota Depok juga terlihat lebih cantik," ungkapnya.

Senada dengan itu, Silmi salah satu warga RW 01 Kelurahan Kemirimuka memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok atas penataan trotoar di Jalan Margonda. Menurutnya, pembangunan ini sudah bagus, ramah bagi pejalan kaki dari segala usia.

"Konsepnya bagus (trotoar). Ramah segala usia. Terima kasih Pemkot Depok, mudah-mudahan seluruh trotoar di Kota Depok bisa ditata menjadi lebih baik," ujarnya.

Selain itu, Silmi menilai pemkot depok masih memiliki tugas dan tanggung jawab dengan bertindak tegas terhadap pengendara yang nakal. Sebab sangat membahayakan bagi pejalan kaki.

"Tetapi masih ada tugas yang harus diselesaikan oleh pemkot depok, perluasan trotoar ini justru bikin banyak pengendara motor yang bandel sampe naik trotoar. Apalagi itu terjadi ketika jam sibuk pulang kerja. Itu sangat membahayakan bagi saya sebagai pejalan kaki yang sering melintasi trotoar ini. Pemkot depok harus tegas menyikapi hal ini," tutupnya.

Pendapat berbeda disampaikan pengemudi ojek online (ojol), Heru (35), ia mengatakan pembangunan trotoar ini kurang efektif. Karena dinilai makin mempersempit jalan, dan mangurangi luasnya jalan bagi pengendara.

"Dulu pas belum dibangun trotoar ini, kita sebagai ojol sering parkir di pinggir jalan sambil menunggu orderan, buat parkir itu masih sangat mudah, ga makan banyak tempat. Sekarang adanya perluasan trotoar ini justru bikin kita makin sulit mencari tempat parkir di pinggir jalan, dan mau tidak mau kita parkir di atas trotoar itu," ungkapnya.

Pendapat serupa juga disampaikan salah seorang juru parkir di daerah margonda, Andre (48), ia menilai pembangunan ini justru merugikan pemilik toko yang berada di sekitar jalan.

"Di sini tuh mayoritas area niaga atau area usaha, bukan area perkantoran. Mereka yang punya toko-toko jadi ga punya lahan parkir seperti dulu," ujarnya.

Andre menambahkan pelebaran trotoar membuat mobil parkir di bahu jalan, sehingga berpotensi menimbulkan kemecatan.

"Udah jalan sempit, terus trotoarnya malah diperlebar, jadi makin sempit. Sedangkan pejalan kaki nya juga ga seberapa. Otomatis mobil-mobil jadi pada parkir sembarangan di bahu jalan. Jadi ya bikin macet lah," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun